Peluang Cerah Bisnis Barbershop atau Pangkas Rambut, Ini Rincian Biaya Awalnya, Tak Punya Modal? Ini Solusinya

- 1 Februari 2021, 21:33 WIB
Bisnis barbershop atau pangkas rambut
Bisnis barbershop atau pangkas rambut /CHX/ADV ASTIM

INDOTRENDS.ID - Begini cara merintis usaha barbershop atau pangkas rambut, mulai dari rincian biaya, sampai solusi buat yang tak punya modal. 

Ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada awal tahun 2020 kemarin, banyak sekali sektor bisnis dan UMKM yang susah payah merangkak menuju kestabilan bisnis mereka masing-masing.

Namun, setelah era new normal bisnis ini kembali merangkak naik, sebab rambut akan selalu tumbuh dan butuh perawatan, maka jasa ini sudah menjadi kebutuhan konsumen.

Selain itu, barbershop juga memiliki layanan ekstra, seperti seperti merapikan jenggot, mencuci rambut, hot-towel massage, hingga membeli produk-produk perlengkapan grooming.

Para pria juga merasa lebih nyaman untuk berkonsultasi soal mode rambut karena para barber sudah dibekali dengan skill untuk bantu menentukan styling rambut paling cocok untuk masing-masing konsumen.

Pengalaman inilah yang sudah banyak kaum pria rindukan sejak pertama kali virus Covid-19 datang ke Indonesia yang mengharuskan orang terus di rumah saja.

Tak heran jika barbershop ini menjadi peluang bisnis yang menggiurkan.

Omzet yang diraup pun tidak recehan, bisa jutaan rupiah dalam satu bulan.

Teruntuk Anda yang berminat memulai bisnis yang tetap tangguh di tengah pandemi ini, lebih baik simak ulasan berikut untuk mengetahui berapa banyak modal dan apa saja yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ini.

Perlengkapan Barbershop dan Harganya

Hal pertama yang harus Anda ketahui sebelum membuka bisnis barbershop adalah mengenal alat-alat tempur yang digunakan para barber setiap harinya, standar kebutuhan pertama kali membuka bisnis barbershop, serta perkiraan harga secara detail sebagai berikut seperti dikutip dari Pikiran Rakyat berjudul:  Tetap Untung di Tengah Pandemi Covid-19, Berikut Modal Bisnis Barbershop serta Rinciannya

Jika di kalkulasi, total modal perlengkapan kecil sebesar Rp1.355.000 & total modal perlengkapan besar sebesar Rp7.850.000. Bila ditotalkan, modal untuk membeli peralatan bisnis barbershop pemula yaitu Rp9.205.000.

Anda bisa mendapatkan modal bisnis barbershop ini dari pinjaman online cepat cair dan mudah seperti Kredivo.

Pendaftarannya yang serba online dan sangat praktis digunakan, Anda juga bisa membeli seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk bisnis barbershop ini di e-commerce, seperti Tokopedia, Lazada, Bukalapak, Blibli dan lain sebagainya dengan Paylater Kredivo.

Ditambah lagi, bunga yang diberikan oleh pinjaman online cepat cair dan mudah dari Kredivo sangatlah ringan, hanya 2,6% per bulan, dengan tenor mulai dari 3 bulan, 6 bulan, hingga 12 bulan, sangat cocok untuk mengawali bisnis Anda.

Sewa Tempat dan Harganya

Langkah selanjutnya adalah mencari tempat untuk disewa. Tempat sangat menentukan customer yang datang dan target market Anda sendiri. Jika Anda mengincar para kaum millennial, cobalah untuk menyewa di daerah hits, bila di Jakarta seperti Senopati, Tebet, atau Blok S.

Jika target Anda lebih ke umum, carilah ruko di dekat kosan, perumahan maupun perkantoran.

Perkiraan untuk menyewa tempat adalah Rp1.000.000 hingga Rp6.000.000 per bulan, tergantung strategis dan luasnya tempat. Jika dilihat dari perhitungan modal sebelumnya, Anda disarankan untuk menyewa tempat dengan kisaran harga Rp1.000.000 hingga Rp1.500.000 saja. Kalau bisa, dibawah Rp1.000.000 atau membuka di rumah tanpa harus membayar sewa bulanan.

Biaya Operasional dan Promosi

Kedua biaya ini sama pentingnya dengan biaya alat-alat serta sewa tempat. Sebab, jika Anda sudah menyiapkan biaya operasional meliputi, biaya listrik, air, kebersihan, keamanan, gaji pegawai, hingga untuk restock perlengkapan-perlengkapan cukur, untuk 6 bulan hingga 1 tahun ke depan, dan di bulan ke 3 sepi pengunjung, bisnis Anda tetap berjalan.

Begitupun dengan promosi, jika Anda menyiapkan bujet ini, bisnis Anda bisa mendapat kesempatan untuk diketahui oleh lebih banyak orang.

Jika diketahui banyak orang, potensi untuk mendatangkan konsumen baru juga semakin besar. Jika konsumen baru berdatangan, keuntungan pun berdatangan. Semua ini seperti efek domino bila promosi dijalankan dengan benar.***

 

Editor: Arumi Razeta

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah