"Alhamdulillah mendapatkan kesempatan bertemu dengan Elon Musk mendampingi Mentri Koordinator Luhut Binsar Pandjaitan bersama tim Marinvest, Duta Besar Rosan Roeslani, dan beberapa teman pengusaha di Gigafactory Tesla yang terbaru (1000 Ha) di Austin, Texas," kata Anindya Bakrie.
"Tujuan kami adalah untuk meyakinkan Tesla agar dapat menjajaki kerja sama dengan Indonesia perihal penyediaan dan pemprosesan Nikel sebagai bahan baku membuat Battery Cell yang berlandaskan ESG (Environment, Social dan Governance) yang baik dan berkelanjutan," ujarnya menambahkan.
Tidak hanya itu, Anindya Bakrie mengatakan bahwa kedatangan delegasi Indonesia pimpinan Luhut Binsar Pandjaitan itu juga melakukan tur di pabrik Tesla.
"Kami juga mendapatkan Tour langka di dalam pabrik mobil dan baterai Tesla. Luar biasa pengaturan Supply Chain nya yang efektif dan rapih di pabrik Tesla!," ucapnya.
Selain itu, delegasi Indonesia tersebut juga memaparkan program G20, termasuk memberikan undangan kepada Elon Musk.
"Pada kesempatan yang baik ini, kami juga untuk memaparkan program G20/B20, termasuk mengundang beliau untuk bergabung ke International Advisory Caucus B20 dan hadir di acara B20 di pertengahan November ini," tutur Anindya Bakrie seperti dikutip dari Pikiran-Rakyat.com di artikel Pakai Kaos Oblong, Elon Musk Temui Delegasi Indonesia Pimpinan Luhut Pandjaitan apda Hari Dia Membeli Twitter
Pengusaha di bidang Teknologi, Media, dan Telekomunikasi itu juga menyinggung pembelian Twitter yang dilakukan oleh Elon Musk sebesar 44 miliar dolar AS (Rp633,7 triliun).
"Hari ini rupanya hari yang baik buat beliau karena rencana akuisisi Twitter-nya sebesar USD 44 Miliard diterima oleh Board perusahaan tersebut, sehingga beliau akan memiliki perusahaan yang salah satu pengguna terbesarnya adalah Indonesia. Pantas beliau dalam Mood yang bagus dan seru," kata Anindya Bakrie, dikutip dari akun Instagram @anindyabakrie.
*** (Pikiran-Rakyat.com/ Eka Alisa Putri)