Santer Boikot Produk Israel, Pengusaha Ini Nangis Omzet Drop 60 Persen, Gaji Pekerja Mayoritas Muslim Terancam

- 18 November 2023, 10:54 WIB
BOIKOT PRODUK ISRAEL. Sejumlah pengunjukrasa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
BOIKOT PRODUK ISRAEL. Sejumlah pengunjukrasa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) /Antara

Ia lantas menyampaikan kisah seorang pengusaha yang datang kepadanya, mengeluh bahwa bisnisnya mengalami penurunan penjualan akibat anjuran boikot padahal pengusaha tersebut harus menghidupi karyawan-karyawannya yang kebanyakan beragama Islam.

"Pak Quraish, saya diboikot, 60 persen penjualan saya menurun. Saya itu beri gaji orang-orang Muslim. Bahan-bahan yang saya buat itu dari bahan-bahan yang ada dalam negeri, apa saya juga harus diboikot?" kata Prof Quraish, mengisahkan.

“Bagaimana? Ini kan problem. Jadi mestinya yang kita boikot itu, saya katakan: kita harus berpikir. MUI yang mengeluarkan fatwa itu harus berpikir menentukan, ini yang kita boikot, ini tidak," ungkap Prof Quraish.

Ia menyoroti pentingnya kebijakan boikot yang cerdas dan selektif, agar tidak merugikan bisnis yang tidak terlibat dalam dukungan terhadap Israel.

Prof Quraish menegaskan bahwa daftar produk yang harus dibuat oleh MUI perlu diperinci dan diperjelas agar masyarakat dapat membuat keputusan yang bijak. Ia menekankan bahwa sementara boikot diperlukan, masyarakat juga perlu mempertimbangkan risiko dan kerugian yang mungkin terjadi.

"Memang pasti ada kerugian. Tetapi itulah risikonya berjuang. Orang di sana itu mati. Bayangkan itu, ibu-ibu, anaknya, cucunya, mati bergelimpangan di jalan. Perjuangan. Di mana solidaritas kemanusiaan kita? Saya tidak berkata solidaritas keislaman kita, manusia," pungkasnya.

Dalam pandangannya, Prof Quraish Shihab menekankan pentingnya pemilihan boikot yang bijak, mengutamakan tujuan kemanusiaan dan keadilan, sambil memahami risiko dan konsekuensinya.

*** (sahat Edi Rediko PS/Pikiran Rakyat)

Artikel diolah dari sumber berita di www.pikiran-rakyat.com

Halaman:

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah