Banjir Jakarta, Depok, Bogor, Jabodetabek, Waspada Malaria, Demam Berdarah, Hepatitis A, Kolera, Lakukan Ini

22 Februari 2021, 12:14 WIB
Para peneliti di Universitas Gajah Mada dan Universitas Monash telah menemukan penurunan sebesar 77 persen kasus demam berdarah di Yogyakarta setelah disebarkan nyamuk-nyamuk yang ditulari bakteri Wolbachia.*/ News Medical/The Jakarta Post /

INDOTRENDS.ID - Banjir melanda Jakarta, Depok, Bogor dan kawasan Jabodetabek lainnya, waspada kolera, demam berdarah, penyakit hepatitis A dan malaria. Bila terlambat, berisiko kematian.

DKI Jakarta kini tengah dilanda banjir dan telah mengakibatkan kerugian materi dan risiko penyakit bagi para korbannya.

Karena itu, pemerintah telah meminta masyarakat agar terus waspada terhadap penyakit-penyakit yang bisa diakibatkan oleh genangan air kotor saat banjir.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News, para korban banjir terancam terkena penyakit dari air yang tercemar.

 Selain itu, banjir pun merupakan tempat nyamuk yang menjadi sumber penyakit untuk bersarang.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut terdapat paling tidak lima gangguan kesehatan yang harus diwaspadai di kala bencana banjir.

4 Penyakit saat Banjir:

1. Malaria

Penyakit infeksi yang ditimbulkan parasit Plasmodium ini dapat berisiko kematian.

Parasit ini menular dari gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.

Misalnya, saat banjir dan gempa bumi susulan di wilayah Atlantik Kosta Rika tahun 2001, dan banjir di Republik Dominika pada 2004, mengakibatkan wabah malaria.

Risiko malaria bisa ditanggulangi dengan menggunakan kelambu dan pengusir serangga.

Selain itu juga bisa dari pengendalian nyamuk seperti penyemprotan insektisida serta membersihkan genangan air.

2. Demam Berdarah

Demam Berdarah merupakan infeksi virus yang berasal dari nyamuk dan disebabkan oleh virus dengue.

Virus ini menimbulkan penyakit semacam flu, terkadang hingga mengakibatkan komplikasi dengan risiko kematian yang disebut dengue parah.

Pada umumnya, virus ini menular dari gigitan nyamuk Aedes aegypti.

Penularan virus dengue menyebabkan viremia, yang membuktikan tingginya level virus pada aliran darah.

Demam berdarah umumnya memiliki gejala seperti demam, mual, muntah, ruam dan nyeri, juga nyeri pada bagian mata, otot, persendian atau tulang.

Untuk menghindari risiko penyakit ini, Anda dapat memanfaatkan pengusir serangga supaya dapat terhindar dari gigitan nyamuk.

 3. Hepatitis A

Hepatitis A merupakan infeksi hati yang bersifat sangat menular dan diakibatkan oleh Hepatovirus A (HAV).

Virus ini ditularkan dari konsumsi air atau makanan yang tercemar kotoran penderita atau dari kontak langsung dengan orang yang terkena penyakit ini.

Seseorang yang tertular hepatitis A mengalami gejala seperti hilangnya nafsu makan, diare, mual, perut tidak nyaman, urin berwarna gelap dan penyakit kuning.

Risiko penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan lingkungan dan makanan, serta imunisasi.

Kemudian, menerapkan kebersihan pribadi seperti disiplin mencuci tangan sebelum makan dan setelah pergi ke kamar mandi juga efektif dalam menangkal virus hepatitis A.

Banjir Besar Jakarta Memakan Korban, Satu Orang Tewas Karena Terperangkap di Dalam Rumah / humas.polri.go.id

 4. Kolera

Kolera merupakan penyakit diare menular akut yang diakibatkan oleh masuknya bakteri Vibrio cholerae.

Bakteri ini dapat mengakibatkan diare berair yang parah dan memicu dehidrasi, bahkan bisa berujung hanya dalam beberapa jam bila tidak segera ditangani.

Kolera menular dari konsumsi makanan atau air minum yang tercemar bakteri.

Selain itu, kurangnya akses air bersih dan fasilitas sanitasi yang sering dialami saat banjir bisa menambah risiko penularan penyakit.

Menyerupai demam tifoid, kolera bisa dihalau dengan mengonsumsi air bersih dan penggunaan sanitasi yang memadai.***

 

 

Editor: Dian Toro

Sumber: PR Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler