INDOTRENDS.ID - Terjawab! Penyebab dan alasan varian baru Covid-19, Omicron, lebih berbahaya dibanding varian Delta.
Salah satunya adalah daya tular Omicron lebih cepat dibanding Delta.
Kalau varian Delta masih bisa dibendung dengan vaksinasi, maka Omicron lebih kebal terhadap vaksinasi.
Apakah ini berarti 'kehandalan' vaksinasi juga harus diupdate agar lebih ampuh membendung Omicron?
Inilah kekawatiran yang sedang mencuat. Varian Omicron dari virus corona menyebar lebih cepat daripada varian Delta.
Selain itu,varian Omicron pun bisa menyebabkan infeksi pada orang yang sudah divaksinasi atau yang telah pulih dari penyakit Covid-19.
Pernyataan di atas disampaikan oleh kepala Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada Senin, 20 Desember 2021.
Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan menambahkan bahwa tidak bijaksana untuk menyimpulkan dari bukti awal bahwa Omicron adalah varian yang lebih ringan dari yang sebelumnya.
"Dengan jumlah yang meningkat, semua sistem kesehatan akan berada di bawah tekanan," kata Soumya Swaminathan, yang dilansir dari CNA.
Varian ini berhasil menghindari beberapa respons imun.
Sehingga program booster yang diluncurkan di banyak negara harus ditargetkan pada orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah.
Varian Omicron dari virus corona menyebar lebih cepat daripada varian Delta.
Selain itu, varian Omicron pun bisa menyebabkan infeksi pada orang yang sudah divaksinasi atau yang telah pulih dari penyakit Covid-19.
Pernyataan di atas disampaikan oleh kepala Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada Senin, 20 Desember 2021.
Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan menambahkan bahwa tidak bijaksana untuk menyimpulkan dari bukti awal bahwa Omicron adalah varian yang lebih ringan dari yang sebelumnya.
"Dengan jumlah yang meningkat, semua sistem kesehatan akan berada di bawah tekanan," kata Soumya Swaminathan, dikutip IndoTrends.Id dari Portal Jember dalam artikel WHO Ungkap Omicron Lebih Cepat Menyebar Dibanding Delta, Orang yang Telah Divaksinasi Bisa Terpapar, yang melansir dari CNA.
Varian ini berhasil menghindari beberapa respons imun.
Sehingga pogram booster yang diluncurkan di banyak negara harus ditargetkan pada orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah.
Beberapa pembuat obat telah menyarankan hal yang sama.
*** (Siti Azmi Nurnazhimah/Portal Jember)