INDOTRENDS.ID - Sebagian besar berita kecelakaan yang terjadi di jalan tol selalu berakhir dengan kerusakan dan kerugian yang fatal. Tak hanya soal kerusakan kendaraan namun juga nyawa.
Dua berita terakhir tentang kecelakaan dijalan tol adalah kejadian kecelakaan yang menimpa Vanessa Angel, Bibi Ardiansyah di Nganjuk Jawa Timur dan kecelakaan seorang guru besar dari Universitas Gajah Mada (UGM) di tol Cipali.
Kedua kecelakaan itu berujung fatal, yaitu maut terenggut. Betapa menyesalnya, bila kita tahu sebenarnya hal itu bisa dihindari.
Jalan tol atau dalam bahasa Inggris disebut highway, memang merupakan jalan raya yang disiapkan untuk berkendara tanpa hambatan dan berkecepatan tinggi.
Namun kedua sifat diatas (tanpa hambatan dan kecepatan tinggi) bersifat relatif. Tetap ada aturan-aturan dan batas-batas yang harus ditaati.
Ketrampilan, pengalaman dan jam terbang mengemudi di jalan raya juga sangat menentukan sikap spontan seseorang menghadapi situasi mendadak dan darurat. Misalnya apakah harus banting stir kekanan, kekiri atau rem kuat-kuat dan seterusnya.
Berikut 7 Tips Mengemudi Aman di Jalan Toll :
- Tentang Safety Belt
Cek sekali lagi dan pastikan sabuk pengaman sudah terpasang dan klik sempurna, dalam keadaan cukup kencang.
Ketentuan pemakaian sabuk pengaman ini berlaku untuk semua penumpang baik yang berada didepan, tengah maupun belakang.
Menggunakan sabuk pengaman dengan benar dan sempurna akan lebih menjamin Anda tetap dalam posisinya, walaupun terjadi tabrakan atau benturan keras
- Selalu Perhatikan Kecepatan
Kementerian Perhubungan memberikan aturan batas kecepatan dijalan tol adalah minimum 60 km/jam dan maksimum 100 km/jam.
Cukup jarang dijumpai pelanggaran pengemudi berkendara dibawah 60km/jam dijalan tol. Yang paling sering adalah diatas 100km/jam.
Demi kelancaran dan keselamatan selama berada di jalan tol jangan mengemudi dibawah atau diatas batas kecepatan yang sudah ditentukan.
- Selalu Jaga Jarak Aman
Menjaga jarak aman dengan pengendara lain, membantu Anda mengantisipasi dari setiap kejadian mendadak yang terjadi dengan mobil didepan Anda.
Idealnya jarak aman ini sekitar 10-20 meter, terlalu dekat pun akan menyulitkan Anda menghindar dari hal-hal yang tak diinginkan.
Selain itu jarak aman juga membantu untuk mendapatkan sudut pandang yang luas saat berkendara.
- Hindari Poisi Blind Spot
Kendaraan besar seperti bus, truk tangki, kontainer, truk petikemas dan lainnya memiliki pandangan sopir yang terbatas terhadap obyek yang dekat dengan sekitarnya.
Sopir tidak akan bisa melihat keberadaan Anda atau mobil Anda yang berada di 3-5meter dibelakangnya. menjauhlah kebelakang setidaknya 10-20 meter
- Beri Tanda Saat Akan Pindah Jalur
Lampu isyarat saat akan berpindah jalur sangat penting. Agar pengendara lain yang ada di belakang dapat mengetahui kapan Anda berpindah jalur.
Selalu perhatikan arus lalu lintas di belakang Anda, jangan tergesa-gesa saat memotong jalur, serta selalu jaga jarak aman antar kendaraan.
Saat mengemudi di jalan tol, Anda harus berada di jalur kiri karena lajur kanan hanya untuk mendahului.
Jika menggunakan jalur kanan dengan kecepatan sedang, Anda akan menghambat pengemudi lain.
- Bahu Jalan Hanya untuk Keadaan Darurat
Sebuah kesalahan jika di jalan tol mendahului atau menyalip mobil lain menggunakan bahu jalan.
Itu hanya dipergunakan untuk keadaan darurat seperti, kendaraan mogok serta permasalahan lainnya.
Hal tersebut dapat membahayakan diri sendiri dan juga pengendara lain.
Demikian tips berkendara di jalan tol agar aman, nyaman dan selamat sampai tujuan. Jangan lupa juga berdoa. ***