INDOTRENDS.ID - Ada pocong berdiri dengan wajah menyeramkan di pintu masuk warung yang pakai jin penglaris atau jin pesugihan di warung.
Itulah yang kesaksikan seseorang yang punya indera keenam alias indigo ketika memasuki warung makan yang menggunakan jin penglaris atau jin pesugihan.
Memang tidak semua orang bisa melihat, hanya orang-orang berkemampuan khusus melihat dunia lain alias indigo yang bisa menangkap penampakannya.
Sungguh menyeramkan! Si jin pesugihan wajahnya bolong-bolong, berlumuran nanah dengan bau busuk yang menyengat.
Seperti sudah jadi rahasia umum, banyak oknum pedagang nakal memanfaatkan jasa pesugihan agar usahanya laris manis.
Bahkan, para pedagang mengaku ketiban untung banyak usai gunakan pesugihan.
Seperti yang dilakukan sebuah warung ketan susu, yang juga gunakan pesugihan pocong.
Hal ini disampaikan seorang indigo bernama Guntur.
Guntur mengatakan, ia pernah sekali berkunjung ke warung ketan susu pesugihan.
Disana, Guntur menemukan banyak keanehan.
“Saya lihat ada pocong pesugihan, berdiri tepat di depan warung,” ucap Guntur, dikutip dari kanal YouTube Lentera Malam, Minggu 27 Februari 2022.
Guntur menambahkan, si pocong pesugihan miliki rupa yang sangat menyeramkan.
Wajahnya bolong-bolong, dipenuhi nanah yang sangat bau.
“Wajahnya itu bolong-bolong, sama ada nanahnya,” lanjut Guntur.
Ternyata setelah ditelisik, pocong pesugihan itu yang bekerja memikat para pelanggan.
Sebab, si pocong kerap berdiri di dekat tumpukan beras ketan.
“Itu pocongnya terus berdiri di dekat tumpukan beras ketan, kayaknya ada sesuatu,” ujarnya yang dikutip dari Mapay Bandung dari artikel Indigo Ungkap Cara Warung Pesugihan Pikat Pelanggan, Ternyata Pakai Jasa Makhluk Menyeramkan Ini
Guntur menambahkan, daya pikat pocong pesugihan cukup berhasil menarik banyak pelanggan.
Hasilnya, antrean pelanggan kerap mengular meski tengah malam.
“Itu kalau sudah malam, antreannya makin panjang aja,” terang Guntur.
Tak hanya itu, banyak pelanggan yang rela makan di pinggiran warung.
Bahkan sebagian nekat makan tepat di tengah pembatas jalan.
“Itu kalau warungnya penuh, ada yang nekat makan di tengah pembatas jalan, ini aneh banget,” pungkas Guntur.
*** (Hadil Umam/Mapay Bandung)