CONTOH Karangan SingKat atau Narasi Pendek Tema Pendidikan: Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara

27 Oktober 2022, 09:27 WIB
Berikut ini adalah contoh karangan narasi bertema pendidikan dengan judul 'Bapak Pendidikan Nasional' /tangkapanlayaryoutube/ruangbelajarchannel

INDOTRENDS.ID - Ayo semangat belajar! Ini contoh karangan singkat atau narasi pendek tema pendidikan : Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara.

Karangan singkat atau narasi adalah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa menurut urutan kejadian atau kronologisnya. Penyajian karangan singkat atau narasi pendek ini bermaksud untuk memberi arti kepada serentetan kejadian yang ada sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.

Karangan narasi yang berisi fakta disebut narasi ekspositoris. Contoh dari karangan narasi ekspositoris adalah biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.

Adaun contoh dari karangan narasi sugestif adalah novel, cerita pendek (cerpen), cerita bersambung (cerbung), dan juga cerita bergambar (cergam).

Melalui artikel ini kami sajikan pula contoh karangan narasi sesuai dengan tema, mulai dari tema tentang pendidikan, liburan, lingkungan, guru, sekolah dan pengalaman pribadi, dan lain sebagainya.

Contoh karangan narasi tema pendidikan

Judul karangan : Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara

Kemajuan dunia pendidikan saat ini tak lepas dari sosok Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara. Karena itu, dunia pendidikan Indonesia harus selalu berterimakasih terhadap jasa tokoh pelopor pendidikan sejak zaman penjajahan Belanda Ki Hajar Dewantara.

Perjuangan Ki Hajar Dewantara di era penjajahan Belanda adalah agar rakyat pribumi dapat memperoleh hak pendidikan seperti hak para priyayi maupun orang-orang Belanda. Perjuangan dan pengorbanannya yang membuat beliau dinobatkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional dan hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Ki Hajar Dewantara lahir pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta dengan nama kecil beliau adalah Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Pada masa mudanya, Ki Hajar Dewantara aktif dalam organisasi sosial politik, rajin memberikan sosialisasi dengan tujuan menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya persatuan dan kesatuan berbangsa bernegara.

Sosok Ki Hajar Dewantara mulai aktif dalam pendidikan ketika beliau diasingkan di Belanda dan semasa pengasingan, beliau belajar ilmu pendidikan hingga memperoleh gelas Europeesche Akte.

Predikat atau gelar ini menjadi berguna ketika tahun 1919 beliau kembali ke Indonesia dan berlatih menjadi guru. Langkah besar beliau adalah ketika mendirikan sekolah Perguruan Nasional Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1992.

Begitu banyak kendala dan rintangan yang diluncurkan oleh pemerintah Belanda terhadap beliau. Akan tetapi beliau tetap memperjuangkan pendidikan. Sampai beliau menciptakan semboyan yang terkenal sampai sekarang.

Slogan Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan). Ing Madya Mangun Karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa). Ing Ngarsa Sungtulada (di depan memberi teladan). Semboyan ini kemudian diterapkan sebagai slogan Kementerian Pendidikan Nasional.

Terima kasih Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara .

***

Editor: Dian Toro

Tags

Terkini

Terpopuler