BUKTI BARU! Pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam Kurikulum Merdeka Sangat Pas: Testimoni Guru Pengajar

14 Desember 2022, 08:41 WIB
Ini testimoni dan bukti baru kalau pemikiran Ki Hajar Dewantara sangat pas diterapkan dalam konsep Kurikulum Merdeka Belajar versi seorang guru pengajar. /

INDOTRENDS.ID - Ini testimoni dan bukti baru kalau pemikiran Ki Hajar Dewantara sangat pas diterapkan dalam konsep Kurikulum Merdeka Belajar versi seorang guru pengajar. Berikut ini testimoninya soal pemikiran Ki Hajar Dewantara.

Sebagai tahapan terakhir dari siklus pembelajaran Merdeka, dimana aksi nyata memberikan ruang untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam satu rangkaian modul.

Aksi nyata sebagai proses pengembangan profesionalisme berkelanjutan dimana dilihat sebagai kesatuan antara proses pembelajaran dan implementasi. Dengan demikian aksi nyata perlu dijalankan secara terus menerus.

Dan dengan merdeka belajar ini tidak hanya siswa yang merasakan kebahagiaan akan tetapi kita selaku guru juga merasakan kebahagiaan dan kepuasan bathin sebagai seorang guru. Dengan begitu ide dan kreatifitas dapat muncul dengan alamiah.

Ini testimoni dan bukti baru kalau pemikiran Ki Hajar Dewantara sangat pas diterapkan dalam konsep Kurikulum Merdeka Belajar versi seorang guru pengajar. Pixabay

Pada saat sebelum diterapkannya merdeka belajar saat itu siswa dituntut mempelajari suatu materi secara lisan ataupun tulisan, sehingga hal ini membuat siswa menjadi kaku dan menghapal dengan textbook tanpa memahami sebetulnya apa makna yang terkandung di dalamnya.

Padahal sebetulnya pemahaman itu lebih penting dari sekedar hafal, karena apabila siswa memahami makna yang terkandung dalam suatu materi maka siswa tersebut dengan mudah akan menjelaskannya dengan menggunakan bahas mereka masing-masing.

Kemudian untuk penilaian secara kuantitatif juga menjadi acuan dan tujuan utama pembelajaran. Sehingga siswa terpaku tidak dapat mengemukakan pendapatnya dan juga minatnya.

Dan setelah diterapkannya merdeka belajar membuat mereka menjadi lebih bahagia, dengan mengemukakan pendapat didepan kelas, selalu mengapresiasi pendapat temannya dan memberikan umpan balik juga saran agar kedepannya mereka berkembang sesuai minat dan bakatnya.

Dengan rasa bahagia yang muncul maka pembelajaran yang tercipta akan menyenangkan sehingga memberi impulse pada otak siswa untuk melakukan hal yang positif dan inovatif.

Selalu kita arahkan dan bimbing penuh cinta kasih yang tidak terbatas, dengan rasa bahagia yang timbul di harapkan siswa dapat memahami materi sesuai kemampuannya melalui gambar, video, audio ataupun role play. Lalu pada akhirnya juga mereka dapat mengimplemengasikan pada kehidupannya sehari-hari sesuai dengan budaya di daerahnya.

(Sumber: Santi Hartini/ https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id )

Editor: Dian Toro

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler