Ingin Pahala Setara Dengan Derajat Nabi Musa AS, Kuncinya Pada Tarawih di 10 Hari Pertama Ramadhan 1442 H

- 31 Maret 2021, 14:58 WIB
Persiapan Menjelang Bulan Suci Ramadhan
Persiapan Menjelang Bulan Suci Ramadhan /PIXABAY/mohammed_hassan

INDOTRENDS.ID - Sudah siapkah kita menyambut bulan suci Ramadhan 1442 H?

Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, dimana pahala dilipatgandakan. Pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.

Di dalam bulan Ramadhan juga terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu malam Lailatul Qadr.

Untuk awal puasa ramadhan pasti dibutuhkan banyak persiapan, agar ibadah puasa dapat berjalan dengan khusyu' dan ikhlas. Terlebih saat melakukan ibadah shalat tarawih.

Bulan suci Ramadan tinggal menghitung hari, sidang isbat untuk menentukan tarawih dan sahur pertama juga segera digelar para ulama.

Satu bulan penuh berkah yang selalu ditunggu-tunggu kedatangannya oleh seluruh umat Islam di dunia, akhirnya ada di depan mata.

Tahun ini, umat muslim pasti sadar dan mengerti bahwa akan ada yang berbeda dengan perayaan bulan suci ramadan.

Baca Juga: Marhaban ya Ramadhan 1442 H / 2021, Tak Ingin Puasa Terganggu Bau Mulut? Pahami 7 Penyebab dan Sumbernya

Salah satunya, pelaksanaan salat tarawih yang tak bisa lagi dilakukan berjamaah dengan masyarakat satu kampung di masjid yang sama karena pandemi virus corona.

Shalat Tarawih Berjamaah Pada Saat Pandemi
Shalat Tarawih Berjamaah Pada Saat Pandemi /PikiranRakyat

Kendati demikian, ibadah tentu harus tetap berjalan. Bulan tempat di mana keberkahan berlimpah, harus benar-benar dimanfaatkan agar mendapat ampunan dari yang maha kuasa.

Tarawih merupakan salah satu amalan yang hanya dilakukan khusus pada bulan suci Ramadan.

Tarawih dilaksanakan setelah salat Isya dan akan ditutup dengan pelaksanaan salat Witir 3 rakaat.

Ada sejumlah paham terkait rakaat salat tarawih, pertama, 20 rakaat dilanjutkan dengan tiga rakaat salat witir. Kedua, delapan rakaat dilanjutkan dengan tiga rakaat salat witir.

Salat tarawih yang hanya dilaksanakan pada satu bulan dalam satu tahun ini memiliki segudang keutamaan, bahkan dari malam pertama hingga malam terakhir sebelum hari raya idul fitri tiba.

Dilansir dari laman Pikiranrakyat-depok.com  dengan judul Keutaman Salat Tarawih Ramadhan pada 10 Hari Pertama, inilah keistimewaan atau keutamaan 10 malam pertama Ramadhan.

 

Malam pertama, saat seorang muslim melaksanakan salat tarawih di malam pertama, dosa dari orang yang melaksanakannya akan dikeluarkan, seperti saat dia baru dilahirkan oleh ibunya.

Malam kedua, saat seorang muslim melaksanakan salat tarawih di malam kedua, dosa-dosa orang yang melaksanakan salat itu akan diampuni, termasuk dosa kedua orang tuanya yang beragama Islam.

Baca Juga: BENARKAH Bayar Utang Puasa Ramadhan/ Qadha Ramadhan Setelah Nisfu Syaban Dilarang? Ini Penjelasan Abdul Somad

Malam ketiga, saat seorang muslim melaksanakan salat tarawih di malam ketiga, seorang malaikat akan berseru di bawah Arsy dan mendoakan orang tersebut.

"Mulailah beramal, semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat," tulis dalam Universitas Al-Azhar.

Malam keempat, saat seorang muslim melaksanakan salat tarawih di malam keempat, dia memperoleh pahala setara membaca Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Quran.

Malam kelima, saat seorang muslim melaksanakan salat tarawih di malam kelima, Allah akan memberikan pahala kepadanya setara dengan pahala orang-orang yang salat di Madjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsha.

Malam keenam, saat seorang muslim melaksanakan salat tarawih di malam keenam, Allah akan memberikan pahala kepadanya setara pahala orang yang bertawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.

Baca Juga: BACAAN Niat dan Tata Cara Mandi Wajib atau Mandi Junub, Penting Dipahami Jelang Ramadhan 1442 H/ 2021

Malam ketujuh, saat seorang muslim melaksanakan salat tarawih di malam ketujuh, dia seolah-olah telah mencapai derajat Nabi Musa dan kemenangannya atas Firaun serta Haman.

Malam kedelapan, saat seorang muslim melaksanakan salat tarawih di malam kedelapan, Allah memberikan kepadanya apa yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahim.

Malam kesembilan, saat seorang muslim melaksanakan salat tarawih di malam kesembilan, orang itu dianggap seolah-olah beribadah pada Allah sebagaimana Nabi Muhammad beribadah kepada-Nya.

Malam kesepuluh, saat seorang muslim melaksanakan salat tarawih di malam kesepuluh, orang itu diberikan karunia kebaikan dunia dan akhirat oleh Allah.*** (Fitri Nursaniyah/Pikiran Rakyat Depok)

Editor: Arumi Razeta

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah