WASPADA! Hindari Makanan yang Mengandung Babi atau Berbahan Haram Lainnya, Kenali Tanda-tanda dari Istilah Ini

- 18 Juli 2021, 05:05 WIB
Viral di media sosial gambar Indomie varian rasa Saksang Babi. Dalam Islam makanan yang mengandung babi dikategorikan sebagai makanan haram.
Viral di media sosial gambar Indomie varian rasa Saksang Babi. Dalam Islam makanan yang mengandung babi dikategorikan sebagai makanan haram. /Twitter.com/FuaddMas

INDOTRENDS.ID - Apabila kita jalan-jalan malam di Surabaya, kita akan sering jumpai warung kaki lima yang secara jelas menawarkan menu Baikut sayur Asin, atau sate B-2 dan seterusnya.

Lain di Surabaya, lain pula di Solo, ada kaki lima yang menjual sate/tongseng guk-guk, sop kaki pendek dan lainnya. Di Manado dan di kota-kota lainnya istilah yang digunakan lain lagi.

Apabila kita memang jeli, sensitif dan sedikit terbuka wawasan, maka kita akan tahu bahwa menu makanan yang dijual tersebut, berbahan dasar Babi, anjing atau makanan haram lainnya, bagi umat muslim.

Di banyak restoran di Singapura, bahkan attitude para penjual makanan jenis tersebut patut diacungi jempol. Spontan mereka menanyakan apakah anda muslim, ketika mereka melihat wajah melayu saya yang tidak menyadari masuk ke rumah makan bermenu babi ini. Tentu, saya mundur teratur, sambil mengucapkan terimakasih telah diingatkan.

Lain lagi cerita yang sedang trending di twitter belakangan ini. Daging babi menjadi trending topic di sosmed tersebut akibat kesalahan pembeli saat memesan makanan via online.

Baca Juga: Isu Babi Ngepet Reda, Muncul Video Burung Ngepet, Pandai Mencuri Uang Buat Majikannya, Lihat Rekamannya

Dalam unggahan yang dilihat oleh Pikiran-Rakyat.com di Twitter, seorang pengguna mengunggah jika ia membeli makanan tetapi isinya daging babi.

Pengguna tersebut membeli makanan di rumah makan China melalui aplikasi online dan baru sadar yang ia makan adalah daging babi ketika sudah habis setengahnya.

Pengguna Twitter pun mengunggah hal tersebut dengan menunjukkan restoran tempat ia memesan makanan tersebut.

Halaman:

Editor: Rahman Dhani

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x