Network
INDOTRENDS.ID - Setiap pasangan suami istri pasti mendambakan menjalin rumah tangga yang penuh kebahagiaan.
Saling mengasihi, saling memahami kekurangan dan kelebihan masing-masing, serta saling timbal balik dalam memberikan kebahagiaan.
Tapi, sudah menjadi sunatullah bahwa menjalani kehidupan rumah tangga penuh dengan ujian dan masalah. Tidak melulu bahagia ataupun susah.
Ada kalanya sebuah rumah tangga Allah uji dengan pasangan yang kurang baik, misalnya seorang suami Allah uji dengan istri yang berperangai mudah marah atau cerewet.
Ada saja hal yang membuat seorang istri marah, misal hal sepele soal pengasuhan anak ataupun soal materi yang selalu saja kurang dimata istri.
Sebagai suami yang baik, tentu tidak mudah untuk terus bersabar dan tidak terpancing ikut-ikutan marah.
Karena jika suami mudah marah juga, rumah tangga harmonis akan sulit tercapai.
Setiap saat rumah tangga akan selalu diwarnai dengan percekcokan dan pertengkaran antara suami istri.
Agar pertengkaran dan percekcokan dalam rumah tangga dapat terkendali dan bisa diminimalisir, tentunya diperlukan kesadaran dan kebesaran hati setiap individu, baik dari pihak suami, maupun istri.
Menahan marah dan senantiasa bersabar meupakan solusi terbaik bagi seorang suami. Bahkan Rasulullah saw dalam pernah bersabda:
لا تغضب ولك الجنة
“Jangan marah, bagimu surga.” (HR. Thabrani, dinyatakan shahih shahih At-Targhib no. 2749)
Seperti dilansir dari laman ukhuwahislamiyah.com, kondisi marahnya istri ada dua jenis:
1. Karena hormon sedang tidak stabil (sedang menstruasi) sehingga emosi sering tidak menentu.
Dalam kondisi seperti ini, sebaiknya suami mendiamkannya, karena pada saat seperti ini sang istri hanya butuh suami yang bisa mendengarkan segala keluh kesahnnya.
2. Istri sering marah karena sudah wataknya.
Jika mendapati kondisi seperti ini, sebaiknya suami mendiamkannya dulu, lalu menasehati dengan baik, serta mendidik sang istri agar bisa perlahan merubah wataknya menjadi lebih sabar.
Jika dalam 2 kondisi diatas tidak mempan juga, sebaiknya suami mulai bersikap tegas.
Kondisi istri yang mudah marah atau pemarah adalah termasuk dari kufur terhadap suami.
Dan kufur tehadap suami adalah sala satu penyebab wanita paling banya di neraka.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أُرِيْتُ النَّارَ، فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ، يَكْفُرْنَ. قِيْلَ: أَيَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ، وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ
أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئاً، قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ.
“Diperlihatkan Neraka kepadaku dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita, mereka kufur.” Para Shahabat bertanya: “Apakah disebabkan kufurnya mereka kepada Allah?”
Rasul menjawab: “(Tidak), mereka kufur kepada suaminya dan mereka kufur kepada kebaikan. Seandainya seorang suami dari kalian berbuat kebaikan kepada isterinya selama setahun, kemudian isterinya melihat sesuatu yang jelek pada diri suaminya, maka dia mengatakan, ‘Aku tidak pernah melihat kebaikan pada dirimu sekalipun.” (HR Bukhari dan Muslim)
Salah satu sikap tegas yang harus dilakukan suami, misalnya dengan mendiamkannya beberapa hari, atau bahkan pisah ranjang agar sang istri jera dan menyadari kesalahannya.
Itu beberapa tips bagi suami menghadapi istri yang sedang marah, yang diajarkan oleh Rasulullah saw.
***
