CONTOH Karangan Singkat atau Narasi Pendek Tema Imajinatif: Ibuku Tabib Cantik, Ayahku Seorang Peri

- 28 Oktober 2022, 10:27 WIB
Ilustrasi: Berikut ini adalah salah satu contoh karangan singkat atau narasi pendek dengan tema imajinatif, materi pelajaran Bahasa Indonesia
Ilustrasi: Berikut ini adalah salah satu contoh karangan singkat atau narasi pendek dengan tema imajinatif, materi pelajaran Bahasa Indonesia /PIXABAY/Pexels

INDOTRENDS.ID - Ayo semangat belajar! Ini contoh karangan singkat atau narasi pendek dengan judul tema imajinatif: Ibuku Tabib Cantik, Ayahku Seorang Peri .

Contoh karangan singkat atau narasi pendek ini semoga bisa menjadi inspirasi bagimu ketika ada pekerjaan rumah untuk membuat artikel karangan singkat .

Ibuku Tabib Cantik Ayahku Seorang Peri 

Namaku adalah Clara Dakota Cortz. Aku berusia 16 tahun . Aku tinggal di sebuah desa bernama Woodland di negara Batavia. Ibuku seorang tabib yang cantik dan bijaksana, aku sangat dekat dengan ibuku. Sedangkan ayahku adalah seorang elf (peri) musim dingin. Tidak Heran aku memiliki tubuh seperti manusia biasa tetapi di punggungku terdapat sepasang sayap berkilauan.

Ayah dan ibuku berpisah semenjak Imaji diangkat sebagai sesepuh desa. Dia mengatakan bahwa elf, manusia, penyihir, dan para kurcaci tidak akan pernah bisa bersama. Aku heran kenapa semua makhluk tunduk dan patuh kepada si tua itu.

Suatu hari aku sedang pergi jauh ke hutan bersama kucing berjubah putih mencari jamur pelelap tidur. Tiba-tiba aku dan Squishi, si kucing berjubah putih mendengar suara di balik semak terdengar orang itu sedang mengomel. ” Bagaimana caranya kalau begini ? Siapa yang akan membantuku ? Ah, harusnya aku, bukan penyihir bodoh dan jelek itu, tapi… aku juga tidak berani mengganggunya, jadi aku harus bagaimana ? “

Dengan perlahan aku mencoba mendekat dan mencari sumber suara itu. Tidak kusangka orang yang sedang mengomel itu adalah Imaji situa berisik dan menyebalkan. “Kakek !”. Aku mencoba mengagetkannya. ” Oh ! Kau !. Gadis berdarah orange ! sedang apa kau disini bersama kucing gemuk dengan jubah putih dekilnya ? “. Kata-kata kakek yua itu memang pedas seperti biasa.

“Aku sedang mencari jamur pelelap tidur , kau sendiri kakek tua ?” .”Anak kecil berdarah orange sepertimu tidak akan paham ! Darahmu terlalu kental untuk memahami masalahku . Sudah kubilang manusia dan peri tidak akan menghasilkan keturunan yang baik !”. Kakek itu malah memarahiku, lalu pergi begitu saja dengan tongkat tua bengkoknya.

Sepulang dari hutan aku dan Squishi sepakat untuk tidak membicarkan kejadian buruk tadi kepada ibuku. Tapi aku tidak bisa menyembunyikan rasa kesal dan sakit hatiku.

Halaman:

Editor: Dian Toro

Sumber: Dosenpendidikan.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x