BOCORAN Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 305 306 307 308 Kurikulum Merdeka, Cara Dakwah Para Wali Songo

- 6 Juni 2023, 06:39 WIB
Pelajari kunci jawaban Pendidikan Agama Islam atau PAI kelas 10 halaman 305, 306, 307, dan 308 Kurikulum Merdeka tentang dakwah Wali Songo
Pelajari kunci jawaban Pendidikan Agama Islam atau PAI kelas 10 halaman 305, 306, 307, dan 308 Kurikulum Merdeka tentang dakwah Wali Songo /

7. Pandangan politik Sunan Giri, sering dijadikan rujukan, bahkan ketika Raden Patah melepaskan diri dari kerajaan Majapahit untuk mendirikan Kerajaan Demak Bintoro, Sunan Giri dipercaya meletakkan dasar-dasar kerajaan masa perintisan atau ahlal-halli wa al-‘aqd, yaitu….
A. sebuah lembaga yang berwenang dalam memutuskan pengangkatan pemimpin dalam politik Islam
B. sebuah lembaga yang memberikan keputusan tentang vonis atau hukuman bagi orang yang melakukan kesalahan
C. sebuah lembaga yang menyusun peraturan perundang-undangan sebagai dasar hukum pemerintahan
D. sebuah lembaga yang mengurus tentang pengelolaan upeti dan pajak dari masyarakat
E. sebuah lembaga yang menentukan arah kebijakan politik dan strategi perang kerajaan

8. Dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, para Wali Songo memanfaatkan tradisi, adat istiadat serta kesenian yang telah berkembang sebelumnya, dan disesuaikan dengan nafas dan ajaran Islam. Di antara para wali yang mahir dalam memainkan kesenian wayang kulit dan menjadikannya sebagai media dakwah yang efektif adalah….
A. Sunan Gresik
B. Sunan Ampel
C. Sunan Bonang
D. Sunan Kalijaga
E. Sunan Gunung Jati

9. Salah satu dari Wali Songo yang di masa mudanya pernah melakukan tindakan pencurian dan perampokan kepada pejabat-pejabat korup di
kerajaan yang menyelewengkan uang upeti dari masyarakat, kemudian membagikan hasil curian tersebut kepada orang-orang miskin dan terlantar
adalah….
A. Sunan Muria
B. Sunan Drajat
C. Sunan Kalijaga
D. Sunan Kudus
E. Sunan Giri

10. Berikut ini yang bukan merupakan ragam metode dakwah yang dilakukan oleh Sunan Gunung Jati dalam proses Islamisasi tanah Jawa, yang memiliki
standar ganda sebagai seorang raja sekaligus sebagai seorang ulama adalah….
A. Metode muidlah hasanah/nasihat-nasihat yang baik
B. Metode al-hikmah/menggunakan cara-cara yang bijaksana
C. Metode takfiri yaitu menganggap kafir orang yang tidak satu iman
D. Metode ta’awun yaitu saling tolong menolong dan berbagi ketugasan
E. Metode tadarruj/berjenjang, tingkatan belajar seorang murid (pesantren)

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

1) Mengapa para Wali Songo dalam berdakwah menggunakan pendekatan tadrij dan ‘adamul haraj? Jelaskan!

Jawaban:
- Agar cara dakwah bisa diterima masyakarakat, apalagi tidak ada ajaran yang diberlakukan secara mendadak, segala sesuatu melalui proses penyesuaian, bahkan sering bertentangan dengan Islam, maka secara bertahap, hal tersebut diluruskan para wali dengan metode dakwah yang penuh kelembutan dan kedamaian.

- Itulah cara dan usaha para wali dalam berdakwah dengan tidak menyebarkan ajaran Islam dengan mengusik tradisi asli masyarakat Nusantara, bahkan tidak mengusik agama dan kepercayaan mereka, namun memperkuatnya dengan cara-cara yang Islami.

2) Mengapa Sunan Kudus memutuskan melarang untuk menyembelih sapi pada saat pelaksanaan hari raya Idul Adha di wilayah Kudus dan sekitarnya? Jelaskan!

Jawaban:
Alasan Sunan Kudus melarang menyembelih sapi pada saat pelaksanaan hari raya Idul Adha di wilayah Kudus dan sekitarnya karena semata sebagai bentuk toleransi, penghormatan dan penghargaan kepada umat Hindu yang sudah lebih dulu eksis sebelum masuknya Islam ke tanah Jawa. 

Halaman:

Editor: Dian Toro


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x