SUKA CITA Buka Puasa Bersama Berubah Duka Mendalam, 55 Warga Muntah-muntah dan Diare Keracunan Takjil

10 Mei 2021, 09:15 WIB
Sejumlah ambulans berdatangan ke Dusun Tukringin, Desa Gerdu, Karangpandan, Karanganyar, untuk membawa warga yang diduga keracunan takjil ke rumah sakit dan puskesmas, Minggu, 9 Mei 2021. /Foto: Solopos/

INDOTRENDS.ID - Suka cita buka puasa bersama di Karanganyar berubah menjadi suasana duka mendalam.

55 orang muntah-muntah dan mencret, diduga kuat keracunan takjil. 

Apa yang dimakan? 

Yang pasti, sample makanan yang membuat warga keracunan sedang diuji ke laboratorium untuk diteliti kandungan beracun di dalamnya. 

Berawal dari sekitar 55 warga dari dua RT di wilayah Dusun Tukringin, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, mendadak sakit diduga karena keracunan, Minggu, 9 Mei 2021.

Sehari sebelumnya, mereka mengikuti acara buka bersama.

Setelah mengikuti buka bersama sebagian dari warga tersebut langsung dibawa menggunakan ambulans ke rumah sakit dan puskesmas, seperti dikutip dari Pedoman Tangerang di berita Diduga Keracunan Takjil, Puluhan Warga Karanganyar Dilarikan ke Rumah Sakit

Sebanyak 55 orang itu perinciannya 29 orang dari RT 002/RW 008 dan 26 orang dari RT 003/RW 008.

Saat ini puluhan warga yang keracunan masih dalam penanganan dokter di RSUD Karanganyar dan Puskesmas Karangpandan.

Plt Camat Karangpandan, Karanganyar, Sri Suwarni, membenarkan informasi adanya warga yang keracunan di wilayahnya.

Sejumlah ambulans dikerahkan menjemput warga Karangpandan, Karanganyar yang keracunan massal Instagram/@magelang_raya

"Benar terjadi keracunan makanan. Totalnya sekitar 50 orang yang kena. Campur, ada yang dewasa dan anak-anak yang keracunan makanan.

Sekarang mereka sudah dirawat semua. Ada yang di Puskesmas Karangpandan dan ada yang langsung ke RSUD Karanganyar," kata Sri Suwarni.

Hingga pukul 23.13 WIB, Suwarni mengatakan kondisi warga Tukringin, Karangpandan, yang keracunan terpantau sudah membaik.

Sisa dari makanan yang diduga sebagai penyebab keracunan sudah diambil sampel untuk diuji laboratorium.

"Untuk tindaklanjutnya sudah diketahui siapa yang membuat makanannya.

Tapi ini nanti diuji laboratorium dulu ada kandungan apa saja yang ada dalam makanan tersebut.

Untuk saat ini warga sudah membaik dan dirawat oleh dokter, semoga tidak memburuk kondisinya.

Tapi sampai saat ini belum ada kabar yang tidak diinginkan, jangan sampai," ucapnya.*** (Bustamil Arifin / Pedoman Tangerang ) 

 

Editor: Dian Toro

Tags

Terkini

Terpopuler