Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia WHO Optimis Tahun 2022 Akan Segera Akhiri Pandemi Covid-19

1 Januari 2022, 22:19 WIB
Kabar buruk dari WHO soal Omicron,'tsunami' corona akan mendorong sistem kesehatan menuju kolaps. /Reuters

INDOTRENDS.ID - Pandemi Covid-19 telah genap melewati tahun kedua. Beberapa negara sudah mulai membuka diri berkegiatan seperti biasa baik aktifitas ekonomi perdagangan, olahraga dan lainnya.

Bahkan beberapa negara maju telah menyatakan diri bebas covid-19 yang ditunjukkan dengan keputusan pemerintah setempat membebaskan warga masyarakanya untuk beraktifitas di ruang publik tanpa masker, seperti Amerika, Perancis, Yunani. Denmark, Islandia, Italia, Spanyol bahkan Korea Selatan

Sementara sebagian besar negara lainnya terutama negara berkembang masih menerapkan pemakaian masker secara ketat, juga protokol kesehatan yang lain. Sebagai contoh negeri kita Indonesia.

Baca Juga: WASPADA! 5 Gejala Omicron yang Tak Dialami Pasien Covid-19 Varian Lainnya, Sering Bersin dan Nyeri di Kepala

Apalagi belakangan virus covid-19 varian baru Omicron dan deltamicron membayang-bayangi datangnya tahun baru 2022 ini.

Bagaimana dengan WHO sebagai badan kesehatan dunia menyikapi kondisi terakhir pandemi covid-19 ini?

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memberi kabar gembira dan optimisme terkait pandemi ini. Tedros mengaku optimis bahwa pandemi Covid-19 akan segera dikalahkan di tahun 2022.

Dalam pidatonya, Tedros memberikan nada positif bahwa saat ini lebih banyak alat untuk mengobati pasien Covid-19.

Dua dosis vaksin Sinovac ternyata tak cukup untuk perlindungan dari Covid-19 varian Omicron.

Seperti IndoTrends.id kutip dari Pikiran Rakyat berjudul : Masuki Tahun 2022, Bos WHO Beri Kabar Gembira Soal Covid-19: Kita Akhiri Pandemi, Tedros selaku orang nomer satu di WHO itu memperingatkan bahwa ketidaksetaraan yang terus berlanjut dalam distribusi vaksin yang meningkatkan risiko virus berkembang

"Nasionalisme yang sempit dan penimbunan vaksin oleh beberapa negara telah merusak kesetaraan dan menciptakan kondisi ideal untuk munculnya varian Omicron," ujar Tedros, dikutip dari RNZ, Sabtu, 1 Januari 2022.

Baca Juga: MERINDING! Muncul Lagi Delmicron, Varian Baru Covid-19, Kombinasi Ganasnya Varian Delta dan Omicron

Menurutnya, semakin lama ketidakadilan berlanjut, maka semakin tinggi risiko virus berkembang dengan cara yang tidak dapat dicegah atau diprediksi.

 

"Jika kita mengakhiri ketidakadilan, kita mengakhiri pandemi," ucapnya.

Selain itu, Tedros juga menyinggung rendahnya tingkat vaksinasi Covid-19. Terjadi ketimpangan karena sebagian besar populasi di Eropa dan Amerika telah menerima setidaknya satu dosis.

Sementara, target WHO untuk tingkat vaksinasi penuh di 40 persen dari setiap negara pada akhir tahun 2021 telah terlewatkan di sebagian besar Afrika.

Tedros sebelumnya mengkritik negara-negara kaya karena "melahap" pasokan vaksin global dan memvaksinasi sepenuhnya sebagian besar populasi.

WHO telah menetapkan tujuan baru di tahun 2022 yaitu memvaksinasi 70 persen orang di semua negara pada Juli agar dapat segera mengakhiri pandemi.***

Editor: Rahman Dhani

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler