KETEGANGAN MELUAS! China Bekingi Rusia Bombardir Ukraina, Amerika Beri Peringatan Keras: Ada Konsekuensinya!

14 Maret 2022, 10:13 WIB
Di tengah sanksi terhadap Rusia akibat invasi ke Ukraina, China disebut akan membantu Rusia, yang kemudian diperingatkan penasihat Joe Biden /Reuters/Kim Kyung-Hoon/Jonathan Ernst//

INDOTRENDS.ID - Ketegangan akibat Rusia menyerang Ukraina meluas setelah China tunjukkan gelagat membekingi Rusia.

Dukungan China ke Rusia berupa sokongan peralatan tempur serta dukungan moril.

Melihat gelagat China, Amerika Serikat marah dan memberi peringatan keras pada Tiongkok . 

"Kami tidak akan membiarkan ada jalur kehidupan di Rusia atas sanksi ekonomi ini dari negara mana pun, di mana pun di dunia," pernyataan dari Gedung Putih .

Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan akan bertemu dengan diplomat top China, Yang Jiechi di Roma pada hari Senin, 14 Maret 2022.

Pada pertemuan tersebut, Amerika Serikat akan memberi peringatan kepada China tentang 'konsekuensi' jika membantu Rusia untuk menghindari sanksi besar-besaran atas perang di Ukraina.

Rusia telah meminta bantuan China untuk peralatan militer sejak dimulainya invasi 24 Februari 2022 ke Ukraina. Hal tersebut tentu memicu kekhawatiran di Gedung Putih.

Pusat Perdamaian dan Keamanan Internasional Yavoriv di dekat Lviv atau sekitar 6 mil dari Polandia yang merupakan anggota NATO luluh lantak diterjang serangan rudal jelajah Rusia. Ukrinform

Amerika Serikat menilai China dapat merusak upaya Barat untuk membantu pasukan Ukraina mempertahankan negara mereka.

Menurut Sullivan, Amerika Serikat yakin bahwa China sudah menyadari jika Rusia merencanakan tindakannya di Ukraina sebelum invasi terjadi.

Saat ini Amerika Serikat memantau sejauh mana China memberikan dukungan ekonomi atau material kepada Rusia dan akan memberikan konsekuensi jika hal tersebut benar-benar terjadi.

"Kami berkomunikasi secara langsung, secara pribadi ke Beijing, bahwa pasti akan ada konsekuensi untuk upaya penghindaran sanksi skala besar atau dukungan kepada Rusia," kata Sullivan dikutip IndoTrends.Id dari Pikiran-Rakyat.com pada artikel berjudul Rusia Dibantu China, Amerika Serikat Marah dan Beri Ancaman: Pasti Ada Konsekuensi yang melansir dari Reuters.

Ia mengaku tidak akan membiarkan China membantu Rusia dalam upaya memulihkan ekonomi negeri beruang merah tersebut.

"Kami tidak akan membiarkan ada jalur kehidupan di Rusia atas sanksi ekonomi ini dari negara mana pun, di mana pun di dunia," katanya lebih lanjut.

Ilustrasi Perang Rusia VS Ukraina: Amerika Serikat akan memberi peringatan kepada China tentang 'konsekuensi' jika membantu Rusia pada perang melawan Ukraina

Seorang pejabat senior administrasi Biden mengatakan bahwa perang di Ukraina dan dampaknya terhadap keamanan regional dan global akan menjadi 'topik penting' selama pertemuan Sullivan dengan Yang.

China dituduh ingin menyelaraskan dirinya dengan Rusia untuk memajukan visi mereka sendiri tentang tatanan dunia.

Pertemuan tersebut juga merupakan bagian dari upaya Amerika Serikat dan China untuk mempertahankan hubungan baik dan mengelola persaingan antara 2 ekonomi terbesar dunia tersebut.

Amerika Serikat dan sekutunya telah memberlakukan sanksi besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia dan melarang impor energinya.

Menghadapi sanksi tersebut, Rusia mengatakan bahwa negaranya akan mengandalkan China untuk membantunya menahan pukulan terhadap ekonominya dari sanksi Barat yang dikatakan telah membekukan hampir setengah dari cadangan emas dan mata uang asingnya.

Presiden China, Xi Jinping telah menyatakan prihatin tentang dampak sanksi terhadap keuangan global, pasokan energi, transportasi dan rantai pasokan. Sanksi Barat juga membatasi China untuk membeli minyak Rusia.

Di samping itu, China sebagai mitra dagang utama Rusia juga telah menolak menyebut tindakan Rusia sebagai invasi.

*** (Hilmy Farhan/Pikiran Rakyat)

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler