'DUAR!' 6 Rudal Jelajah Rusia Hancurkan Pasokan Senjata Amerika ke Ukraina, Jubir Putin: Jangan Macam-macam!

24 April 2022, 12:44 WIB
Ilustrasi - 'Duaar!' 6 rudal jelajah Rusia yang ditembakkan pasukan Vladimir Putin tepat mengenai sasaran, yakni terminal logistik persenjataan Ukraina. /British Army/

INDOTRENDS.ID - 'Duaar!' 6 rudal jelajah Rusia yang ditembakkan pasukan Vladimir Putin tepat mengenai sasaran, yakni terminal logistik persenjataan Ukraina.

Ternyata terminal logistik Ukraina itu baru saja menerima suplai pasokan persenjataan dari Amerika Serikat dan Uni Eropa.

'Radar telinga' Presiden Rusia Vladimir Putin rupanya peka menangkap sinyal tersebut dari sumber intelijen Kremlin di Ukraina .

Dan bidikan rudal jelajah Rusia seketika membuat pasokan senjata dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden, sebagian hancur lebur. 

Berawal dari pesawat strategis TU-95 Rusia melepaskan 6 rudal jelajah untuk menghancurkan bantuan senjata Amerika Serikat dan Uni Eropa di Odessa, Ukraina.

Kremlin mengklaim berhasil sebagian pasokan senjata dari luar negeri yang masuk ke Ukraina.

Namun pihak Ukraina juga mengklaim dua rudal Rusia berhasil dihancurkan oleh sistem pertahanan udara Ukraina. Namun empat rudal lainnya berhasil menghantam target.

Serangan pesawat TU-95 Rusia diluncurkan dari Laut Kaspia dan didukung dua UAV tingkat operasional-taktis.

Konvoi tank Rusia memasuki wilayah Mariupol, Ukraina.*

Rudal pasukan Vladimir Putin meledak di terminal logistik Odessa, yang menyimpan persenjataan militer.

Menurut juru bicara militer Kremlin, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, rudal yang diluncurkan dari udara dengan presisi tinggi menghantam terminal logistik yang terletak di lapangan terbang militer dekat Odessa.

Di sana ada sejumlah besar senjata asing diterima dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, klaim Moskow yang dikutip rt.com.

Juru Bicara Kremlin beberapa kali sudah mengingatkan agar Amerika dan sekutunya tak lagi macam-macam dengan menyuplai bantuan senjata.

Pihak Putin ingatkan konsekuensinya sangat besar bila menyokong Ukraina . 

Rusia telah berulang kali memperingatkan NATO agar tidak mengirim senjata ke Ukraina dan menyatakan bahwa mereka akan menganggap konvoi senjata sebagai target militer yang sah.

Layanan darurat regional Odessa sebelumnya mengatakan bahwa sebagai akibat dari tembakan musuh, sebuah bangunan perumahan enam belas lantai terbakar, yang padam dalam waktu sekitar dua setengah jam.

“Saat ini diketahui 6 orang meninggal dunia, termasuk satu anak-anak, dan 18 orang luka-luka. Dua orang diselamatkan dari puing-puing, 86 orang dievakuasi," kata pihak berwenang dalam sebuah pernyataan.

Potret bangunan di Ukraina yang dihancurkan oleh penembakan Rusia. Setelah invasi di Ukraina, Moskow peringatkan Eropa dan dunia. Reuters

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, berbicara kemudian pada konferensi pers di Kiev, menguraikan klaim ini.

“Saat ini delapan orang tewas. Delapan belas atau dua puluh telah terluka. Seorang anak berusia tiga bulan meninggal," kata Zelensky.

"Seorang anak berusia tiga bulan tewas. Ketika perang dimulai, anak ini baru berusia satu bulan. Bisakah Anda membayangkan ini?” ucap Zelensky seperti dikutip ZonaPriangan.com di artikel Pesawat Strategis TU-95 Rusia Lepaskan Rudal Hancurkan Bantuan Senjata Amerika Serikat di Odessa

Sejak peluncuran serangan militer Rusia di Ukraina, Moskow dan Kiev telah saling menuduh melakukan kejahatan perang, menargetkan warga sipil, menghambat evakuasi, dan melanggar hukum internasional.

*** (Parama Ghaly/ ZonaPriangan.com ) 

 

Editor: Dian Toro

Sumber: Zona Priangan

Tags

Terkini

Terpopuler