KABAR Temuan Bunker Uang Rp 900 Miliar di Rumah Ferdy Sambo, Benarkah? Mabes Polri Ungkap Fakta Sebenarnya

21 Agustus 2022, 14:03 WIB
Ramai beredar rumor temuan bungker uang Rp 900 miliar di rumah Irjen Ferdy Sambo, tersangka otak pembunuhan Brigadir J, benarkah? /Pikiran Rakyat

INDOTRENDS.ID - Ramai beredar rumor temuan bungker uang Rp 900 miliar di rumah Irjen Ferdy Sambo, tersangka otak pembunuhan Brigadir J, benarkah?

Rumor beredar dari penggeledahan rumah suami Putri Candrawathi itu.  

Namun kabar ditemukannya bunker berisi uang Rp900 miliar di rumah Ferdy Sambo itu dibantah oleh Polri. Secara resmi, pihak Kepolisian mengatakan berita itu adalah hoaks.

"Berdasarkan informasi dari tim khusus yang melakukan penggeladahan di beberapa tempat Irjen FS, info soal bunker Rp 900 miliar tidaklah benar,' kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dikutip dari PMJ News, Minggu 21 Agustus 2022.

Menurut Dedi, Timsus Polri memang melakukan penggeladahan. Tidak hanya satu, penggeladahan dilakukan di beberapa rumah Ferdy Sambo.

Penyidik Timsus melakukan penyitaan barang bukti. Namun, uang Rp900 miliar tidak termasuk di dalamnya.

 

Meski demikian, Dedi enggan menjelaskan barang bukti apa saja yang disita dari kediaman Ferdy Sambo.

"Apa saja yang disita itu untuk pembuktian nanti di persidangan. Timsus melakukan penyidikan dengan langkah pro justitia," tegas Dedi Prasetyo, seperti dikutip dari Seputar Tangsel dengan judul: Polri Pastikan Hoaks Kabar Ditemukannya Bunker Berisi Uang Rp900 Miliar di Rumah Ferdy Sambo.

 

Dengan informasi yang baru diberikan, Dedi Prasetyo mengimbau, masyarakat idak mudah percaya dengan informasi-informasi yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam penjelasannya, Dedy Prasetyo juga menegaskan, pihaknya sampai saat ini masih berkomitmen mengusut perkara penembakan Brigadir J dengan profesional, akuntabel, dan transparan.

"Tim khusus terus bekerja. Mohon sabar dan dukungannya. Komitmen kami sejak awal mengusut perkara ini sampai tuntas dengan mengedepankan pendeketakan Scientific Crime Investigation," pungkas Dedi.

Perkembangan terkini, kasus Polri telah menetapkan 5 tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

Bharada Richared Eliezer atau Bharada E menjadi orang yang pertama ditetapkan sebagai tersangka. Ia disangkakan dengan Pasal 338 juncto Pasal 55 dan 56 KUHP.

Setelah Bharada E, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf juga ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dituduh membantu pembunuhan dan tidak melaporkannya kepada pihak yang berwajib.

Setelah itu, ada pula Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang menyusul jadi tersangka. Keempatnya dijerat dengan Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan 56 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

 

Sebelumnya, Putri diketahui membuat laporan palsu bahwa Brigadir J telah melakukan pelecehan seksual terhadap dirinya. Namun, hal itu tidak terbukti.

Akibatnya, istri Ferdy Sambo itu dinilai berbohong. Apalagi dia juga berada di tempat kejadian perkara (TKP) saat pembunuhan berlangsung.

Ini fakta-fakta baru dan detik-detik kronologi saat Brigadir Joshua mulai dieksekusi sampai akhirnya tewas.

 

DRAMATIS! Detik-detik Brigadir J Jalan Jongkok, Dijambak, Memohon Tak Didor, Ferdy Sambo Tetap Suruh Tembak!

Inilah 5 fakta dramatis detik-detik sebelum Brigadir J atau Brigadir Yosua Hutabarat meregang nyawa, dieksekusi Irjen Ferdy Sambo lewat tembakan Bharada E.

Fakta-fakta itu dibeberkan mantan pengacara Bharada E, Muhammad Burhanuddin dan Deolipa Yumara yang mengungkap detik-detik menjelang tewasnya Brigadir Joshua di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Ternyata Brigadir J menghadapi situasi tekanan psikologis sebelum kematiannya. Brigadir Joshua awalnya hanya duduk-duduk di teras, diperintahkan jalan jongkok ke lantai 2, dijambak, sampai akhirnya dieksekusi.

Upaya Brigadir J meminta maaf dan memohon tidak dieksekusi sia-sia karena pada akhirnya Irjen Ferdy Sambo memerintahkan penembakan.

Muhammad Burhanuddin memaparkan, bahwa saat rombongan bergerak menuju rumah dinas, Brigadir Joshua bahkan tidak masuk ke dalam rumah.

Hal ini juga membuktikan bahwa ia tidak pernah sekalipun masuk ke dalam kamar Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo.

Dikutip dari acara Indonesia Lawyers Club TV One, Sabtu 13 Agustus 2022, berikut detik-detik kronologi saat Brigadir Joshua mulai dieksekusi sampai akhirnya tewas.

1. Brigadir Joshua Awalnya Hanya Duduk di Teras

Burhanuddin mengungkap, sesaat setelah tiba di rumah dinas, Brigadir Joshua memilih untuk duduk-duduk santai di teras rumah.

Selanjutnya, ia dipanggil oleh Bripka RR untuk masuk ke dalam rumah atas perintah Ferdy Sambo.

"Pada saat di TKP, mereka berempat sudah di dalam dan Ricky disuruh panggil Yoshua," terang Burhanuddin.

2. Brigadir Joshua Dipaksa Jalan Jongkok Sampai ke Lantai 2

Seolah ingin menyiksa sang ajudan sebelum eksekusi, Ferdy Sambo memerintahkan Brigadir Joshua untuk berjalan jongkok dari lantai dasar sampai ke lantai 2.

Menurut penuturan Bharada E, Brigadir Joshua sempat bingung dengan perintah itu, namun ia akhirnya tetap melaksanakan.

"Begitu masuk di TKP, kemudian disuruh jongkok," lanjut Burhanuddin.

3. Ferdy Sambo Menjambak Rambut Brigadir Joshua

Saat telah sampai di lantai 2, Ferdy Sambo lantas menjambak rambut Brigadir Joshua dan mengarahkan wajahnya ke atas.

"Katanya (Bharada E), diapakan dulu rambutnya (Brigadir Joshua) gitu, lalu Bharada E diperintahkan untuk menembak," kata Burhanuddin.

4. Brigadir Joshua Memohon-mohon Kepada Ferdy Sambo Agar Tidak Dibunuh

Dari kesaksian Bharada E, kepada Deolipa Yumara, ia mengungkap bahwa melihat Ferdy Sambo memegang sebuah pistol sambil mengenakan sarung tangan.

Bharada E juga menyaksikan Brigadir Joshua sempat memohon-mohon agar tidak dibunuh.

"Di atas itu sudah ada kejadian, si Yoshua berlutut di depan Sambo. Kalau menurut keterangan Richard, kan Richard pegang pistol. Sambo juga pegang pistol. Tapi Sambo pakai sarung tangan. Biasa kan, namanya mafia kan, suka pakai sarung tangan," kata Deolipa Yumara.

5. Ferdy Sambo Perintahkan Bharada E Tembak Brigadir Joshua

Situasi makin panas ketika Ferdy Sambo melihat bahwa Bharada E juga ada disana menyaksikan insiden itu.

Maka dari itu, ia lantas malah memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir Joshua.

"Dalam posisi itu, ada perintah dari Sambo untuk si Richard, ‘woy sekarang woy.. tembak, tembak dia woy', Ya namanya perintah kan Richard ketakutan," papar Deolipa Yumara.

"Karena kalau Richard nggak nembak, mungkin dia ditembak. Karena sama-sama pegang pistol kan. Akhirnya atas perintah, Richard langsung tembaklah, ‘dor.. dor.. dor..’,” kata Deolipa Yumara, menirukan ucapan Bharada E.

Melalui sang pengacara pula, Bharada E mengaku sebagai orang pertama yang menembak Brigadir Joshua atas perintah Ferdy Sambo.

"Cuman dia (Bharada E) bilang, dia orang pertama yang disuruh nembak. Dia tiga kali menembak,” tutur Burhanuddin.

Hingga saat ini, kejelasan motif di balik pembunuhan terhadap Brigadir Joshua masih menjadi tanda tanya besar.

Berikutnya, Bareskrim Polri telah didesak untuk menjadikan Putri Candrawathi sebagai tersangka karena diduga terlibat dalam skenario pembunuhan itu.

Berikut daftar 8 ajudan Irjen Ferdy Sambo, petinggi Polri yang kini berstatus tersangka pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

8 Ajudan Ferdy Sambo, Lengkap dengan Pangkat dan Siapa Saja yang Ikut Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir J

Berikut daftar 8 ajudan Irjen Ferdy Sambo, petinggi Polri yang kini berstatus tersangka pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Ya, setelah Inspektur Jenderal Ferdy Sambo, mantan Kadivpropam Polri itu jadi tersangka, 8 ajudannya ikut jadi sorotan.

Tim Penyidik Tim Khusus Badan Reserse Kriminal Polri mengganhar status tersangka pada empat orang termasuk Sambo.

Dua di antaranya adalah ajudan Irjen Ferdy Sambo yang lain, yakni Bharada E (Richard Eliezer) dan Brigadir Ricky Rizal (RR) yang diduga terlibat pembunuhan.

Irjen Ferdy Sambo memiliki delapan ajudan termasuk Brigadir Polisi Kepala atau Bripka Matius Marey yang menjadi sorotan publik. Ia disorot karena punya tato yang cukup besar di telapak tangannya ketika mengawal Irjen Ferdy Sambo dalam pemeriksaan di Bareskrim Polri pada Kamis lalu, 4 Agustus 2022.

Berikut delapan ajudan Irjen Ferdy Sambo:

1. Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat
2. Bhayangkara Dua atau Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu
3. Bripka Matius Marey
4. Bripka Lukas Ricky
5. Brigadir Romer
6. Brigadir Polisi Satu atau Briptu Deden
7. Bharada Sadam
8. Bhayangkara Satu atau Bharatu Prayogi.

*** 

Sebagian isi dikutip dari Klik Bondowoso dengan judul : 5 Fakta Detik-detik Brigadir Joshua Jalan Jongkok dan Dijambak, Sempat Memohon Tak Dibunuh Kepada Ferdy Sambo

 

 

 (Nani Herawati/Seputar Tangsel)

Editor: Dian Toro

Tags

Terkini

Terpopuler