AKHIRNYA DIUMUMKAN! 6 Tersangka Meninggalnya 131 Aremania di Kanjuruhan, Kapolri Bongkar Dugaan Kecerobohannya

7 Oktober 2022, 09:31 WIB
Akhirnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebut satu persatu enam nama tersangka tragedi maut di Stadion Kanjuruhan Malang setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya lengkap dengan dugaan kecerobohan para tersangka. /FB Timnas II/

INDOTRENDS.ID - Akhirnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebut satu persatu enam nama tersangka tragedi maut di Stadion Kanjuruhan Malang setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya lengkap dengan dugaan kecerobohan para tersangka.

Adapun enam orang tersangka tragedi Kanjuruhan Malang antara lain perannya adalah:

- AHL (Dirut LIB) PT LIB diduga tidak melakukan verifikasi Stadion Kanjuruhan (untuk kompetisi Liga 1 2022)

- Sedangkan AH (Ketua Panpel) Panpel diduga tidak menyiapkan rencana darurat sesuai regulasi keamanan PSSi 2021 dan mencetak tiket over kapasitas.

- Adapun SS (Security Officer) diduga tidak membuat penilaian risiko keamanan. 

 

SS juga bertanggung jawab atas keamanan seharusnya steward ada di setiap pintu keluar.

- Sedangkan WSS (Kabag Ops Polres Malang) dipastikan memahami aturan FIFA tentang larangan gas air mata, namun tidak mencegah dan tidak melarang dipakai di Stadion Kanjuruhan .

- Adapun H (Brimob Polda Jatim) diduga memberi perintah para anggota untuk menembakkan gas air mata di Stadion Kanjuruhan Malang.

- TSA (Kasat Samapta Polres Malang) juga dinilai bertanggungjawab terkait penembakan gas air mata ke arah penonton.

Kapolri mengatakan pada saat kejadian, dengan semakin bertambahnya penonton yang turun ke lapangan, beberapa personil telah menembakkan gas air mata.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit menetapkan 6 tersangka dalam kasus tragedi Kanjuruhan Malang. Salah satunya direktur PT LIB Subangtalk

 

Pada saat itu para penonton, terutama yang ada di tribun pun panik, mata terasa pedih dan berusaha untuk meninggalkan arena stadion Kanjuruhan.

Kapolri menambahkan, disatu sisi, penembakan gas air mata tersebut dilakukan untuk mencegah agar penonton yang turun ke lapangan bisa dicegah.

Penonton yang berusaha untuk keluar, khususnya, dipintu 3, 11, 12,13 dan 14 sedikit mengalami kendala.

Di stadion Kanjuruhan ini sendiri terdapat 14 pintu, Kapolri mengatakan seharusnya 5 menit sebelum pertandingan selesai, seluruh pintu seharusnya dibuka.

Namun saat itu pintu dibuka namun tidak semuanya atau hanya setengah dan para penjaga pintu tidak berada di tempat.

Berdasarkan pasal 21 Regulasi Keselamatan dan Keamanan PSSI, menyebutkan bahwa seharusnya penjaga pintu tetap berada di tempat selama penonton belum meninggalkan stadion.

Aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk ke lapangan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu malam (1/10/2022). /ANTARA Foto/Ari Bowo Sucipto ANTARA Foto/Ari Bowo Sucipto

Selanjutnya Kapolri mengatakan bahwa terdapat besi melintang sekitar kurang lebih tingginya 5 cm yang dapat mengakibatkan penonton atau supporter terkendala pada saat penonton harus melewati pintu tersebut.

“Apalagi pintu tersebut dilewati oleh penonton dalan jumlah banyak,” kata Sigit.

Dari situlah kemudian banyak muncul korban yaitu yang mengalami patah tulang, trauma kepala dan juga sebagian besar meninggal.

Pihak kepolisian kemudian melakukan oleh TKP, berdasarkan hasil pendalaman ditamukan bahwa PT LIB selaku penyelenggara Liga 1 tidak melakukan verifikasi terhadap stadion Kanjuruan.

Verifikasi terakhir dilakukan pada tahun 2020 dan ada beberapa catatan yang harusnya dipenuhi khususnya terkait dengan masalah keselamatan bagi penonton.

“Ditahun 2022 tidak dikeluarkan verifikasi dan menggunakan hasil yang digunakan pada tahun 2020 dan belum ada perbaikan terhadap catatan hasil verifikasi tersebut,” ujar Kapolri.

Adapun 6 tersangka Kanjuruhan yang dari hasil penyelidikan, sebagai orang yang bertanggung jawab adalah:

1. Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita

2. Ketua Panitia Pelaksana, inisial Abdul Haris

3. Security officer, Suko Sutrisno

4. Kabagops Polres Malang, Kompol Wahyu Setyo

5. Brimob Polda Jatim, AKP Hans Darman

6. Samapta Polres Malang, AKP Bambang Sidik Achmadi

Itulah 6 tersangka Kajuruhan yang telah ditetapkan oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo terkait peristiwa berdarah atau tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang.

Menyelisik jejak sejarah dan arti dari julukan Singo Edan yang digunakan Aremania dan menjadi identitas Arema. skor.id

PENYEBAB Suporter Arema FC Dijuluki Singo Edan Lengkap Sejarah Berdirinya Arema FC

Mengapa suporter Arema FC dijuluki Singo Edan? Singo Edan berasal dari bahasa Jawa, Singo yang artinya singa dan Edan yang artinya beringas, gila, atau tidak waras.

Julukan Singo tersebut muncul dari logo kepala singa yang menjadi ciri khas tim asal Kota Malang tersebut.

Sementara Edan merujuk pada gaya permainan Arema yang keras, lugas, dan tanpa kompromi serta kharakter keras khas Arek Malang atau Kera Ngalam.

Tidak jelas sejak kapan pastinya julukan Singo Edan muncul dan digunakan.

Konon julukan Singo Edan adalah pemberian dari Sam Ikul, sapaan akrab Lucky Acub Zaenal (alm), salah satu pendiri Arema pada 1987.

Arema FC @aremafcofficial

Sejarah Arema FC 

Arema Football Club (Persatuan Sepak Bola Arema, nama resminya) lahir pada 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya Persema Malang bagai sebuah magnet bagi Arek Malang. Stadion Gajayana – home base klub pemerintah itu – selalu disesaki penonton.

Di mana posisi Arema waktu itu? Yang pasti, klub itu belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepak bola. Ia masih jadi sebuah “utopia”.

Mengutip Wikipedia, adalah Acub Zaenal mantan Gubernur Irian Jaya ke-3 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub Galatama di kota Malang setelah sebelumnya membangun klub Perkesa 78 bersama Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86.

Berkat hubungan baik antara Dirk dengan wartawan olahraga di Malang, khususnya sepak bola, SIWO PWI Malang mengusulkan diadakannya seminar untuk melihat "Sudah saatnyakah Kota Malang memiliki klub Galatama?" Ide itu disetujui. Dari situlah SIWO, yang saat itu diurus oleh Drs. Heruyogi (Ketua) dan Drs. Bambang Bes (Sekretaris SIWO) menggelar seminar di Balai Wartawan Jl. Raya Langsep Kota Malang.

Temanya "Klub Galatama dan Kota Malang". Nara sumber yang dihadirkan antara lain; Bapak Acub Zainal (Administratur Galatama), Ketua Pengda PSSI Jatim, Komda PSSI Kota Malang, dan Dr. Ubud Salim, MA.

Acara itu dibuka oleh Bapak Wali kota Malang Tom Uripan (Alm). Hasil seminar tersebut merekomendasikan bahwa: Kota Malang dinilai sudah layak memiliki sebuah klub Galatama yang professional.

Harus diakui, awal berdirinya Arema tidak lepas dari peran besar Bpk. Derek, pemilih klub lokal Armada '86. Sampai nama klub ini pun awalnya adalah Aremada, yaitu gabungan dari Armada dan Arema.

Sedangkan Arema sudah merupakan nama komunitas warga Malang. Namun beberapa bulan kemudian nama Aremada diganti menjadi Arema '86. Sayang, upaya Pak Derek untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terhimpit kesulitan dana.

Dari sinilah, Acub Zaenal mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 untuk tetap survive. Setelah diambil-alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi PS.

Arema Malang dan ditetapkan pula sebagai klub peserta Galatama. PS. Arema Malang diresmikan berdirinya pada 11 Agustus 1987 sesuai akta notaris Pramu Haryono SH No 58. Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus.

Karena berdirinya pada bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. Maksudnya, bulan Agustus itu sesuai horoscope identik dengan Zodiac Leo atau Singo.

***

Disclaimer : Sebagian isi artikel mengutip dari Teras Gorontalo pada judul Inilah 6 Tersangka Peristiwa Berdarah Stadion Kanjuruhan

Editor: Dian Toro

Sumber: Teras Gorontalo

Tags

Terkini

Terpopuler