INDOTRENDS.ID - Dugaan satu keluarga di Kalideres Jakarta Barat tewas dengan kondisi jenazah mengering diduga mereka penganut paham akhir dunia alias Apokaliptik akhirnya sampai di telinga polisi.
Pihak kepolisian tidak membantah namun juga tidak membenarkan dugaan tersebut, apalagi yang melontarkan adalah seorang kriminolog yakni Adrianus Meliala.
Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendi mengaku tak menyimpulkan soal dugaan paham tertentu yang dianut oleh keluarga itu sebelum penyelidikan tuntas.
"Secara resmi belum bisa menyimpulkan," kata Avrilendi saat dihubungi, Senin (14/11) seperti dikutip dari CNNIndonesia.com .
Sejauh ini Puslabfor Polri juga tengah memeriksa sampel organ dari keempat mayat itu untuk memastikan penyebab kematian mereka.
"Kita tunggu hasil Puslabfor Polri kemarin kita sudah kasih sampel lambung sama hati dan organ tubuh lainnya. Kita masih tunggu itu untuk penyebab kematian," harapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dugaan bahwa keempat mayat itu menganut paham Apokaliptik dikemukakan oleh kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Adrianus Eliasta Meliala.
Menurut Adrianus Meliala, paham tersebut pernah menyebabkan kematian massal di Guyana, Amerika Selatan pada 1978.
"Jadi mungkin mirip dengan kelompok yang mati massal di Guyana. Atau yang melakukan sesajian massal di pinggir laut dan malah disapu ombak semua. Karena kematian adalah tujuan akhir, maka mereka tidak takut," kata Adrianus.
Adrianus menduga kemungkinan keempat jasad itu memilih jalan yang tergolong ekstrem untuk kemudian mengakhiri hidup mereka meski itu kemungkinan menyakitkan.
"Mungkin ini konsepsi 'silih' yakni membuat diri menderita demi suatu kenikmatan di kemudian hari," ujar Adrianus Meliala.
***