KUNCI JAWABAN PKN Kelas 8 Hal 79 Tabel 4.2 Perjuangan Pahlawan Indonesia: Imam Bonjol, Diponegoro, Pattimura

12 Januari 2023, 08:12 WIB
kunci jawaban lengkap soal-soal Pendidikan Kewarganegaraan atau PKN kelas 8 halaman 79 tabel 4.2 tentang perjuangan pahlawan Indonesia /Pikiran Rakyat/Yusuf Wijanarko/

INDOTRENDS.ID - Ayo semangat belajar! Ini kunci jawaban lengkap soal-soal Pendidikan Kewarganegaraan atau PKN kelas 8 halaman 79 tabel 4.2 tentang perjuangan pahlawan Indonesia, dari Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro hingga Pattimura.

Pelajari bocorankunci jawaban lengkap soal PKN kelas 8 halaman 79 dan pemaparan yang bisa dijadikan untuk referensi belajar peserta didik berikut ini:

Aktivitas 4.1
Setelah memahami selintas tentang perjuangan bangsa Indonesia sebelum tahun 1908, pelajari lebih jauh tentang perjuangan pahlawan nasional yang berjuang sebelum tahun 1908 dengan mengisi tabel di bawah ini.

Tabel 4.2 Pahlawan Nasional

Aspek Informasi.
Uraian.

kunci Jawaban:

1. Sultan Hasanuddin
Ketika Sultan Hasanuddin naik tahta, Belanda tengah gencar untuk memperluas daerah jajahannya ke Indonesia Timur. Ketika itu, Belanda ingin memonopoli seluruh perdagangan di Indonesia Timur termasuk Kerajaan Gowa.

Ketika itu , Kerajaan Gowa merupakan kerajaan terbesar dan terhebat di Indonesia Timur. Bahkan rakyatnya mampu karena dapat melakukan perdagangan dengan bangsa-bangsa di luar negeri.

Itu jadi pemicu terjadinya perang antara Belanda dan Kerajaan Gowa. Awalnya Belanda kesulitan karena Sultan Hasanudin berhasil mempersatukan kerajaan-kerajaan kecil di Sulawesi untuk melawan Belanda. Tetapi, karena kesalahan peralatan Sultan Hasanuddin dikalahkan dan meninggal pada 16 Juni 1670.

2. Sultan Ageng Tirtayasa
Kerajaan Banten berhasil berhasil mencapai puncak kejayaan di bawah kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa yang memimpin pada tahun 1651 hingga 1683. Contoh kehebatannya adalah membuat pelabuhan Banten menjadi pelabuhan internasional yang mampu mengalahkan pelabuhan di Batavia.

Belanda berusaha untuk menguasai ketika melihat hal itu. Tidak hanya ingin menguasai pelabuhan Banten, VOC dan Belanda juga ingin memonopoli hasil perdagangan rakyat Banten.

Faktor ini yang memicu terjadinya peperangan antara Belanda dan Sultan Ageng Tirtayasa.

Sayangnya perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa berakhir pada tahun 1683, tepatnya ketika dia berhasil ditangkap di Batavia dan meninggal di dalam penjara.

3. Tuanku Imam Bonjol
Sosok dan nama asli Tuanku Imam Bonjol adalah Muhammad Syahab dan berasal dari suku Minangkabau Sumatera Barat. Bersama dengan kaum padri, dia berperang melawan Belanda.

Pecahnya peperangan antara keduanya terjadi karena Belanda ingin menguasai Sumatera Barat. Meski peralatan tempur dari Tuanku Imam Bonjol kalah jauh, namun Belanda sangat kesulitan untuk mengalahkannya.

Sampai akhirnya, Tuanku Imam Bonjol menyerah pada 16 Agustus 1837. Dia ditangkap dan diasingkan ke Minahasa, kemudian meninggal di tempat pengasingan tersebut.

4. Pangeran Diponegoro

usaha sengit perlawanan Pangeran Diponegoro kepada Belanda terjadi karena Belanda ikut campur pada urusan Kerajaan Yogyakarta. Selain itu, Belanda juga ingin membangun jalan yang melewati tanah makam raja-raja Jogja.

Sampai akhirnya terjadi perang antara keduanya yang berlangsung cukup lama. Peperangan tersebut membuat Belanda bangkrut karena mengeluarkan banyak biaya untuk bisa mengalahkan Pangeran Diponegoro.

Hingga akhirnya, Pangeran Diponegoro ditangkap dengan cara licik Belanda dalam sebuah perundingan. Pangeran Diponegoro diasingkan dan meninggal di Makasar pada 8 Januari 1855.

5. Pangeran Pattimura
Kapten atau Kapitan Pattimura adalah tokoh perlawanan dari Ambon, Maluku. Perlawanan Kapitan Pattimura terjadi karena adanya penjajahan Belanda yang membuat rakyat Ambon menderita.

Pangeran Pattimura dikalahkan oleh Belanda, kemudian ditangkap, dan dihukum mati pada 16 Desember 1817 di kota Ambon.

7. Pangeran Antasari
Sosok Pangeran Antasari adalah seorang pimpinan pemerintahan tertinggi di Kesultanan Banjar. Perlawanan rakyat Banjar terhadap Belanda terjadi karena adanya intervensi Belanda dalam hal internal kerajaan, tindakan semena-mena, dan penarikan pajak.

7. I Gusti Ketut Jelantik
Sosok pahlawan I Gusti Ketut Jelantik adalah perdana menteri atau patih Kerajaan Buleleng yang bertugas mewakili raja dalam mengurus kerajaan tersebut. Pertempuran antara Kerajaan Buleleng dan Belanda bermula ketika Belanda tidak terima dengan hukum yang berlaku terkait status kapal yang karam di perairan Pulau Bali.

Di dalam hukum Kerajaan Buleleng, semua kapal yang karam di pantai Bali menjadi hak milik Kerajaan Buleleng. Hingga akhirnya perlawanan tersebut berakhir saat I Gusti Ketut Jelantik ditangkap oleh pasukan Lombok yang saat itu menjadi sekutu Belanda. Kemudian I Gusti Ketut Jelantik meninggal pada 1849.

Demikianlah kunci jawaban PKN kelas 8 halaman 79 yang bisa dipelajari para peserta didik.

***

Editor: Dian Toro

Tags

Terkini

Terpopuler