INDOTRENDS.ID - Masih berkobarnya api dan kepulan asap dari puing pesawat Yeti Airlines menyulitkan petugas melakukan evakuasi jenazah korban pesawat jatuh di Nepal, Minggu 15 Januari 2022 siang ini.
64 penumpang tewas itu jadi berita duka cita hari ini paling menyedihkan dari dunia penerbangan.
64 korban adalah penumpang pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, pada Minggu (15/1/2023) hari ini menukik jatuh ke jurang, sehingga bagian tubuhnya terbelah menjadi dua.
Otoritas penerbangan Nepal menuturkan, insiden ini jadi kecelakaan paling menyedihkan di negara tersebut dalam lima tahun terakhir.
Disebutkan, Yeti Airlines itu sempat melakukan kontak dengan bandara dari Seti Gorge pada jam 10.50 siang waktu setempat, sebelum jatuh ke jurang dan hancur berkeping-keping.
Pesawat domestik Nepal itu dikabarkan sedang mengangkut 72 penumpang dan terbang dari Ibukota Kathmandu.
Sepanjang penerbangan pesawat tersebut, cuaca normal dan pesawat konon dalam kondisi yang bagus.
Karena itu, penyebab sesungguhnya kecelakaan Yeti Airlines hingga kini masih teka-teki.
“Sebanyak tiga puluh jenazah yang sudah dievakuasi dan dikirimkan ke rumah sakit terdekat.
Sedangkan 14 (jenazah) lainnya masih terbaring di lokasi kejadian, menunggu untuk segera dievakuasi menggunakan bantuan crane,” penjelasan Jagannath Niroula juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Nepal.
Di sisi lain tim penyelamat hingga kini masih berusaha keras melakukan penyisiran untuk menemukan penumpang pesawat lainnya yang kemungkinan masih selamat walau kemungkinannya tipis bila melihat parahnya kehancuran puing pesawat.
Apalagi dilaporkan sejumlah puing pesawat dikabarkan masih terbakar saat pencarian berlangsung.
“Ini yang membuat tim penyelamat kesulitan menjangkau titik pusat jatuhnya pesawat yang ada di tengah jurang itu,” penjelasan Ajay K.C petugas kepolisian Nepal.
***