INNALILLAHI! Ibu Baru Melahirkan Seketika Meninggal Terkubur Puing Gempa Turki, Bayinya Histeris Menangis

9 Februari 2023, 06:36 WIB
Bayi baru lahir hari ini di bawah reruntuhan setelah rumah keluarga runtuh. /Ganbar: Twitter/

INDOTRENDS.ID - Baru saja berjuang keras melahirkan, seorang ibu seketika meninggal dunia terkubur reruntuhan gedung terguncang gempa Turki dan Suriah, bayinya menangis histeris meminta pertolongan dari balik puing.

"Ya, Allah! Ini sungguh tanda-tanda kebesaranMu!" teriak tim penyelamat gempa di Turki dan Suriah, yang terperanjat saat selamatkan bayi 10 jam terjepit dan tertimbun puing di Suriah.

Si bayi menangis pilu dari bawah puing reruntuhan membuat tim penyelamat bergegas menggali reruntuhan ekstra hati-hati agar pecahan puing tidak menambah kondisinya makin tergencet.

 

 

Si bayi kondisinya luka-luka dan memar di badan, badannya belepotan debu puing dan berdarah, tapi suara tangisnya masih kencang, isyarat meminta pertolongan.

Dan tak disangka, ternyata tali pusar si bayi masih terhubung dengan rahim ibunya yang juga sama-sama tertimbun dan terkubur reruntuhan puing gedung.

Bayi yang Lahir di Reruntuhan Gempa Bumi Suriah

Padahal sang ibu sudah meninggal dunia, tali pusar masih nyambung dengan si bayi yang mencoba bertahan hidup atas kuasa Allah SWT . 

Tim penyelamat bergegas melarikan si bayi malang ke rumah sakit untuk menyelamatkan nyawanya. 

Kisah memilukan bayi baru dilahirkan dan 10 jam tertimbun puing bersama ibunya itu terjadi di kota Jindayris Suriah, salah satu kisah tragis gempa di Suriah yang terjadi Senin (6/2/2023) lalu.

Ramadan Sleiman, kerabat dekat keluarga si bayi mengisahkan saat warga menggali bangunan yang runtuh di sebuah kota di Suriah barat laut menemukan bayi menangis yang ibunya tampak telah melahirkannya saat terkubur di bawah puing-puing gempa dahsyat.

"Tali pusar bayi perempuan yang baru lahir itu masih terhubung dengan ibunya, Afraa Abu Hadiya yang sudah meninggal," cerita Ramadan Sleiman dilansir AFP.

Ilustrasi gempa Turki dan Suriah. Ribuan orang dilaporkan tewas pasca gempa. /REUTERS/Sertac Kayar/

"Bayi itu adalah satu-satunya anggota keluarganya yang selamat dari bangunan yang runtuh pada Senin di kota kecil Jinderis, di sebelah perbatasan Turki," lanjut Sleiman.

Warga sungguh takjub, bayi yang baru lahir itu diselamatkan warga setelah lebih dari 10 jam gempa melanda Suriah.

Ketika ditemukan bayi tersebut memar dan luka di sekujur tubuh, jari-jarinya juga membiru karena kedinginan.

"Saat bayi dibawa ke rumah sakit, suhu tubuh bayi drop menjadi 35 derajat Celcius (95 derajat Fahrenheit) dan dia mengalami memar, termasuk yang besar di punggungnya, tetapi dia dalam kondisi stabil," Dokter Hani Maarouf menjelaskan.

Dokter Hani mengatakan, bayi itu beratnya 3,175 kilogram (7 pon), berat rata-rata untuk bayi yang baru lahir, sehingga dibawa hampir sampai cukup bulan.

"Satu-satunya kekhawatiran kami adalah memar di punggungnya, dan kami harus melihat apakah ada masalah dengan sumsum tulang belakangnya," terang sang dokter.

Gempa di Turki dan Suriah berkekuatan 7,8 SR hari Senin (6/2/2023) dan berlanjut gempa susulan, menyebabkan kerusakan parah dan meluas di Turki selatan dan Suriah utara.

Jumlah korban luka dan meninggal terus bertambah seiring dengan masih banyaknya korban-korban tertimbun dan terkubur puing yang nasibnya masih teka-teki .

*** 

Editor: Dian Toro

Tags

Terkini

Terpopuler