Hamas Murka Dituduh Jadikan Manusia dan Rumah Sakit Sebagai Tameng, Bongkar Bukti Israel Lakukan Pembantaian

14 November 2023, 07:24 WIB
Jubir Sayap MIliter Hamas, Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah. /Ibraheem Abu Mustafa/

INDOTRENDS.ID - Hamas murka dituduh jadikan manusia dan rumah sakit sebagai tameng, Bongkar Bukti Penjajah Israel Lakukan Pembantaian etnis atau genosida di Gaza.

Menurut Hamas, penjajah Israel berusaha mencari alibi untuk menutup-nutupi aib busuknya membombardir rumah sakit yang menurut hukum internasional harus steril dari target serangan dalam situasi perang.

Hamas lalu membeberkan bukti-bukti penjajah Israel cari-cari kambing hitam terutama untuk menjawab tudingan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrel yang menyebut kelompok Hamas menggunakan rumah sakit dan warga sipil sebagai tameng manusia.

Menurutnya, pernyataan itu dilontarkan EU untuk membenarkan pembantaian pada warga tak berdosa termasuk di dalamnya anak-anak dan wanita.

“Tuduhan Borrell adalah pemutarbalikan fakta dan kedok Eropa agar penjajah (Israel) melakukan lebih banyak kejahatan terhadap anak-anak dan warga sipil yang tidak berdaya,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan pada Senin.

Petugas medis membawa korban serangan Israel ke sebuah rumah sakit di Gaza/Anadolu/ANTARA

Kelompok tersebut juga menilai apa yang dikatakan Borrel adalah hal yang memalukan dan tidak manusiawi.

Seperti halnya hukum humaniter internasional, seharusnya warga sipil dan rumah sakit tidak tersentuh oleh konflik militer, apalagi sampai menimbulkan korban jiwa.

“Pernyataan berbahaya ini mengabaikan semua foto, kesaksian, fakta, dan laporan internasional yang mengonfirmasi bahwa tentara pendudukan telah membunuh lebih dari 11.000 korban, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak,” kata Hamas.

Pada Minggu 12 November 2023, Borrell mengutuk Hamas yang dicurigai meminta warga sipil untuk tetap diam dan tak meninggalkan Jalur Gaza.

“Warga sipil harus diizinkan meninggalkan zona pertempuran. Permusuhan sangat berdampak pada rumah sakit dan menimbulkan korban jiwa yang sangat besar terhadap warga sipil,” tutur Borrell di platform sosial X.

Meski begitu, mereka juga merasa prihatin dengan kondisi rumah sakit yang terdampak pengeboman penjajah Israel.

EU kemudian menyerukan beberapa kali jeda kemanusiaan untuk merespons memburuknya situasi di Gaza.

“Tujuannya adalah jeda segera dan koridor kemanusiaan baru harus dibangun untuk menghadapi situasi mengerikan yang dihadapi masyarakat di Gaza,” kata Borrell.

“Kami meminta Israel untuk menunjukkan pengendalian diri maksimal demi menyelamatkan nyawa warga sipil," tutur dia.

Warga Gaza tengah mengangkut korban jiwa dari gedung yang hancur akibat serangan Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, Palestina pada Selasa, 17 Oktober 2023. 

Penjajah Israel Bahayakan Bayi Prematur

Di RS Al Shifa, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al-Qidra, mengatakan serangan penjajah Israel secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan bayi prematur meninggal dunia karena minimnya pasokan listrik nutuk perawatan.

Padahal sebelumnya Juru Bicara Militer Penjajah Israel berjanji akan membantu mengevakuasi bayi di rumah sakit tersebut atas permintaan staf medis.

Namun dari 45 bayi yang dirawat, tiga di antaranya sudah meninggal dunia dan mereka tidak diberi tahu oleh militer Israel bagaimana membawa bayi-bayi itu ke tempat yang aman.

Ahli bedah di Rumah Sakit Al Shifa, dr Ahmed El Mokhallalati mengatakan serangan penjajah Israel telah menghancurkan ruang inkubator untuk bayi-bayi prematur.

Akibatnya mereka terpaksa dirawat di ruang biasa dengan memanfaatkan AC menjadi 'mesin pemanas'.

Meski berisiko, Mokhallalati mengatakan pihaknya tak punya pilihan demi menyelamatkan bayi-bayi tak berdosa itu sebisa mungkin.

"Kami tahu ini sangat berisiko," ujarnya.

Akan tetapi, dengan kondisi kritis ini, Dokter Mokhallalati tak dapat menutup kemungkinan akan banyaknya nyawa yang melayang.

"Kami menduga akan kehilangan bayi lebih banyak lagi setiap hari," ujar dia.

Penjajah Israel mengatakan RS-RS di Gaza utara harus dikosongkan sehingga militer bisa menghancurkan apa yang mereka anggap sebagai pusat komando Hamas di bawah gedungnya dan di daerah sekitarnya.

Sementara sebelumnya Hamas sendiri telah membantah klaim penjajah Israel tentang tempat persembunyian mereka.

*** (Alanna Arumsari Rachmadi/Pikiran Rakyat)

Sumber artikel diolah dari pikiran-rakyat.com

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler