INDOTRENDS.ID - Area Laut Natuna Utara makin bergejolak, apalagi setelah kapal perang Inggris juga turut serta.
Mengutip Pikiran-rakyat.com, kapal induk Inggris dikabarkan akan bergabung dengan angkatan laut Jepang dan AS di Laut Natuna Utara untuk melakukan protokol kebebasan navigasi di perairan yang disengketakan.
Menghadapi misi gabungan dari negara-negara besar tersebut, China justru tak gentar sedikit pun.
China justru memperingatkan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan negaranya.
Sebagaimana dilansir dari laman Express, para ahli mengatakan China telah bersiap melakukan peluncuran rudal DF-17 untuk melawan latihan militer maritim.
Para ahli memperkirakan akan ada kerusakan yang mengakibatkan kerugian besar, lantaran rudal hipersonik yang berkekuatan multi-juta pound itu berpotensi menghancurkan aset milik lawan.
Rudal DF-17 China disebut memiliki jangkauan 1.500 mil, dan dapat meluncur dengan kecepatan Mach 10 atau 7.600mph.
Dr Sidharth Kaushal, dari Royal United Service Institute, mengatakan rudal milik China itu relatif murah untuk diproduksi, yang artinya militer Negeri Tirai Bambu ini bisa meluncurkan rudal mematikan itu dalam jumlah banyak.
Ia mewanti-wanti akan kerusakan yang bisa dialami HMS Queen Elizabeth, lantaran rudal hipersonik China merupakan pengubah permainan.