Network
INDOTRENDS.ID - Hari ini Muhammadiyah telah menerbitkan maklumat terkait penetapan hasil hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1442 Hijriah, dan merujuk pada hasil perhitungan astronomi (hisab) yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Mengutip Pikiran-Rakyat.com, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu, 10 Februari 2021, menyatakan Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa tahun 2021 jatuh pada 13 April.
“1 Ramadhan 1442 H jatuh pada hari Selasa Wage, 13 April 2021 Masehi,” kata Haedar, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Antara.
Haedar mengatakan hasil hisab itu berdasarkan pada 12 April petang setelah matahari terbenam, yakni posisi bulan baru atau hilal di Yogyakarta sudah terlihat dengan ketinggian di atas ufuk 3 derajat 44 menit 38 detik.
Maka berdasarkan hal itu, hilal juga akan nampak di banyak tempat di Indonesia.
Sebagaimana perhitungan hisab adalah kalkulasi akurat yang salah satunya digunakan untuk memetakan posisi matahari dan bulan.
Dalam hal ini, Muhammadiyah memiliki kebiasaan menetapkan waktu awal puasanya jauh hari, sebelum pemerintah melalui Kementerian Agama menggelar Sidang Isbat Awal Ramadhan di setiap tahunnya.
Penetapan 1 Ramadhan yang digunakan Muhammadiyah mendasarkan pada menggunakan hisab, sedangkan Kemenag memakai hisab yang dikombinasikan dengan melihat bulan baru atau rukyatul hilal.
Kendati demikian, beberapa kali Sidang Isbat bulan baru biasanya akan terpantau oleh perukyat jika hilal berada di atas ufuk setinggi minimal 2 derajat setelah matahari terbenam.
