Sempat tertinggal dari Denmark, penampilan Kevin de Bruyne jadi katalisator tim untuk membalikkan keadaan di laga yang digelar di Stadion Parken, Kamis 17 Juni 2021 lalu.
Berhasil comeback dengan kalahkan Denmark 2-1, membuat Red Devil jadi tim pertama yang bangkit dari ketertinggalan untuk menang di edisi Euro 2020 kali ini. Memperpanjang rekor sempurna mereka di kompetisi, termasuk kualifikasi, menjadi 12 kemenangan dari 12 laga.
Faktanya, Belgia telah memenangkan 21 dari 25 pertandingan terakhir mereka, dengan satu-satunya kekalahan saat itu datang di Wembley di Nations League Oktober 2020 lalu.
Berita dan artikel terkait Euro 2020 lainnya
Belgia dengan 'Generasi Emas'-nya kali ini menargetkan menuju final Euro 2020. Terakhir kali Belgia ke final kompetisi akbar di Eropa yakni pada 1980. Itupun harus meraup kekalahan dari Jerman barat dengan skor 2-1.
Di lain sisi, Finlandia memulai debut di Euro 2020 dengan catatan apik. Mereka menang 1-0 dari Denmark seusai insiden jatuh-pingsannya Christian Eriksen.
Menjadi tim kuda hitam, membuat Finlandia jauh lebih bebas untuk beramain. Setidaknya, mereka punya target untuk menyamai rekor negara tetangganya, Islandia yang mampu melaju ke babak sistem gugur Euro 2016.
Oleh karena itu, anak asuh Markku Kanerva bisa saja lolos asal dengan raihan kemenangan. Atau, bahkan seri jika Rusia kalah dari Denmark di pertandingan Grup B Euro 2020 lainnya, yang akan dimainkan secara bersamaan.
Dalam skenario yang mustahil, Finlandia benar-benar akan memuncaki grup jika mereka berhasil menang atas Belgia dan Rusia gagal meraih poin maksimal.
Jimat Finlandia lawan Belgia nanti tak lain adalah pentolan Norwich City, Teemu Pukki. Penyerang ini mencetak 10 dari 16 gol negaranya di babak kualifikasi, terlibat dalam hampir 70 persen serangan Finlandia ke gawang lawan.