INDOTRENDS.ID - Diam-diam pemerintah Inggris terinspirasi langkah Presiden Jokowi memindahkan ibukota Indonesia dari Jakarta ke Penajam, Kalimantan Timur.
Langkah yang sama kemungkinan besar akan diambil Inggris untuk memindahkan ibukota dari London ke wilayah lain yang lebih aman dari banjir dan kemacetan.
Ternyata problem di Kota London tak kalah serius dibanding Jakarta.
London bahkan terancam akan jadi kota yang hilang dan tenggelam, suatu saat.
Berawal dari Sir David King, ketua Kelompok Penasihat Perubahan Iklim Inggris telah membuat peringatan keras yang menyatakan bahwa kota-kota pesisir utama Inggris, termasuk ibu kota London terancam tenggelam akibat naiknya permukaan laut.
Dirinya mengatakan, Inggris kemungkinan akan menyaksikan cuaca ekstrem yang lebih sering terjadi seperti badai dan banjir, kecuali perubahan iklim diatasi.
“Inggris adalah negara kepulauan yang berarti tantangan terbesar yang kami hadapi dari perubahan iklim adalah naiknya permukaan laut dan badai di laut,” katanya, dikutip dari Express, Jumat, 17 September 2021.
Menurutnya, badai tersebut dapat mengakibatkan sungai-sungai di pedalaman Inggris mengalami banjir sehingga daerah di pesisir Inggris semakin terancam tenggelam
Baca Juga: TERBARU! Profil V BTS, Pernah Disebut Song Joong Ki Versi Baru, Masa Kecil Anak Petani, Bantu Ayah Nyangkul !
“Jika Anda memikirkan London dengan Sungai Thames yang banjir dan juga akan muncul banjir di muara Sungai Thames. Anda memiliki serangan banjir dari kedua sisi,” katanya.
Naiknya permukaan air sebagian besar disebabkan oleh kombinasi pencairan gletser dan ekspansi termal air laut saat memanas akibat perubahan iklim yang semakin memburuk
Pada 2019, diketahui permukaan laut rata-rata global adalah 3.4 inci di atas rata-rata tahun 1994.
Angka tersebut diketahui sebagai angka rata-rata tahunan tertinggi permukaan laut dalam catatan satelit.
Sejak 1880, permukaan laut rata-rata global telah meningkat sekitar delapan hingga sembilan inci, dengan sepertiga dari peningkatan tersebut terjadi dalam dua setengah dekade terakhir.