Panther tersebut menabrak Salsabila dan Handi Saputra. Awalnya tidak ada kecurigaan apa-apa dan semua berjalan sebagaimana wajarnya saat terjadi kecelakaan lalu lintas.
Tersangka, tiga oknum TNI AD tersebut mengangkut Salsabila dan Handi ke dalam mobil mereka bermaksud untuk mencari bantuan medis.
Usut punya usut ternyata yang dilakukan ketiga oknum TNI AD tersebut tidak seperti yang direncanakan sebelumnya, mereka memiliki motif untuk menghilangkan barang bukti dan juga lari dari tanggung jawab.
Hal tersebut berdasarkan apa yang diucapkan Danpuspomad Letjen TNI Chandra W Sukotjo,
"Dari hasil pemeriksaan, maka secara umum dapat dilihat bahwa apa yang dilakukan oleh mereka, apa yang menjadi motif yaitu upaya dari mereka melepas tanggung jawab," kata Chandra, Kamis 6 Januari 2022.
Dalam reka adegan kasus tabrakan Nagreg tersebut, setelah Salsabila dan Handi Saputra diangkut, keduanya dibawa ke Jembatan Tajum, Banyumas.
Salsabila dan Handi Saputra dibuang ke sungai sebagai upaya menghilangkan barang bukti. Hal tersebut baru diketahui setelah warga menemukan kedua korban tiga hari dari waktu kejadian.
Ibunda Salsabila yang menyaksikan secara langsung rekonstruksi tabrakan Nagreg yang menewaskan anak bungsunya tersebut merasa kesal akan perbuatan ketiga oknum TNI tersebut.