Network
INDOTRENDS.ID - Siapa sebenarnya Jack Boyd Lapian alias Jack Lapian, relawan Jokowi - Ahok, sekaligus sosok pelapor Ahmad Dhani, Anies Baswedan dan Rocky Gerung, meninggal karena Covid-19?
Berita duka cita mendalam sedang dirasakan para pegiat media sosial khususnya kalangan pendukung Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Jack Boyd Lapian, sosok yang ikut berjasa mengantarkan Jokowi atau Joko Widodo sukses memenangkan Pemilihan Presiden / Pilpres 2014 dan 2019 itu meninggal dunia, karena terpapar Covid-19 Rabu malam 16 Februari 2022 jam 21.00 WIB.
Jack Boyd Lapian pada 1977 dan meninggal di usianya yang ke-45 tahun. Sepak terjang Jack Lapian dikenal sejak aktif sebagai relawan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014 dan 2019 lalu.
Jack Lapian juga tergabung dalam relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang pada Pilgub DKI Jakarta. Basuki Tjahaja Purnama (BTP) Network juga berdiri karena sentuhan tangan dingin Jack Boyd Lapian.
Kiprah dan manuver Jack Lapian dikenal karena kerap melaporkan tokoh publik ke polisi yang berseberangan dengan Jokowi. Mereka yang pernah diadukan ke polisi antara lain Rocky Gerung, Andrew Kaskus, Ahmad Dhani, dan Anies Baswedan.
Jack Lapian punya darah keturunan pahlawan nasional. Kakeknya, Bernard Wilhelm, yang berasal dari Minahasa Sulawesi Utara, tercatat sebagai pahlawan nasional. Ia tercatat sebagai pendiri Ormas Cyber Indonesia bersama Muannas Alaidid dan sejumlah aktivis.
Pelapor Ahmad Dhani dan Anies Baswedan
Seperti diberitakan, Jack Boyd Lapian, pelapor Ahmad Dhani dengan tuduhan ujaran kebencian pada tahun 2019, meninggal dunia, Rabu 16 Februari 2022.
Jack Lapian diketahui sempat dilaporkan kritis dan dirawat di rumah sakit RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, karena terpapar Covid-19. Dia dibawa ke RS setelah saturasi oksigennya di bawah 50.
Akun @CyberPancasila mengumumkan kematian Jack Lapian di Twitter.
"Telah berpulang ke rumah Bapa di surga, Jack Boyd Lapian hari Rabu 16 Februari 2022 pada pukul 21.00.
Terima kasih untuk dukungan dan doanya para rekan-rekan dan senior. Jonathan Edward Lapan," ujar Jonathan, putra Jack Lapian sebagaimana dikutip dari akun @CyberPancasila, Rabu 16 Februari 2022.
Sejumlah netizen yang membaca pengumuman Jonathan merasa terkejut. Namun, mereka lalu mendoakan kebaikan kepada Jack Lapian.
"RIP. Damai di surga bersama Tuhan," ucap @TogogNdugaINNEH.
Ucapan duka juga disampaikan sejumlah akun lain, seperti @sultanpanama, @LinaMichael193, dan @Hegie_bae hingga @GunRomli.
Semasa hidup, Jack Lapian dikenal sebagai tokoh pendukung Jokowi sejak tahun 2014.
Selain itu, Jack juga dikenal sebagai pelapor beberapa tokoh, seperti Ahmad Dhani, Rocky Gerung, hingga Anies Baswedan.
Ahmad Dhani dilaporkan dengan kasus ujaran kebencian, karena mengucapkan kata 'idiot' kepada pendemo pro Jokowi.
Sementara itu, Rocky Gerung dilaporkan karena menyebut kitab suci sebagai fiksi dan Anies Baswedan dengan kata 'pribumi' dalam pidatonya.
Dari semua yang disebutkan di atas, hanya Ahmad Dhani yang akhirnya terjerat hukum hingga dipenjarakan pada tahun 2019.
Terakhir, justru Jack Lapian yang dilaporkan. Dia diduga terseret pencemaran nama baik bos Kaskus, Andrew Darwis. Namun, dia dan Titi Sumawijaya dibebaskan dari semua tuduhan, 17 Januari 2022.
Profil Bernard Wilhelm Lapian, Pahlawan Nasional dari Minahasa, Kakek Jack Lapian
Jack Lapian adalah cucu pahlawan nasioanl Bernard Wilhelm Lapian. Sang kakek lahir pada 30 Juni 1892 dan meninggal pada 5 April 1977, merupakan sosok pejuang nasionalis berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara.
Perjuangannya dilakukan dalam berbagai bidang dan dalam rentang waktu sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda, pendudukan Jepang, sampai pada zaman kemerdekaan Indonesia.
IndoTrends.id mengutip Wikipedia, Bernard Wilhelm Lapian lahir di Kawangkoan pada tanggal 30 Juni 1892. Ayahnya bernama Enos Lapian dan ibunya bernama Petronella Geertruida Mapaliey.
Karena jabatan ayahnya sebagai kepala Sekolah Rakyat (Volksschool) di Kawangkoan, Lapian bisa masuk sekolah dasar bahasa Belanda (Amurangse School) di Amurang, sekitar 40 kilometer dari Kawangkoan.
Dia kemudian mengambil kursus-kursus hingga tingkat sekolah menengah pertama (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs, MULO.
Lapian berusia 17 pada tahun 1909 ketika ia mulai bekerja di perusahaan pelayaran Belanda KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij). Dia bekerja untuk KPM selama 20 tahun.
Pada awalnya ia bekerja di atas kapal, tapi pada tahun 1919 Lapian mendapat tanggung jawab sebagai hofmeester yang mengurus logistik kapal dan bekerja di Batavia (sekarang Jakarta).
Pada saat dia berada di Batavia, ia mengirim artikel-artikel ke surat kabar Pangkal Kemadjoean dengan fokus untuk memerangi kolonialisme Belanda. Dia juga menerbitkan surat kabar bernama Fadjar Kemadjoean (1924–1928) yang berisi tulisan-tulisan berkaitan dengan memajukan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Kemudian pada tahun 1940, ia menerbitkan sebuah koran lokal di Kawangkoan bernama Semangat Hidoep.
***
Sebagian isi mengutip SeputarTangsel.com pada artikel berjudul Jack Lapian, Pelapor Ahmad Dhani, Rocky Gerung dan Anies Baswedan Meninggal Karena Covid-19
