Pertama, Vladimir Putin menarik pelatuk perang nuklir jika dia berpikir Rusia berada di bawah ancaman eksistensial.
"Jadi nuklir dapat digunakan, tetapi dalam situasi yang sangat spesifik," tutur Andrei Kozyrev.
Kedua, jika pasukan NATO datang ke Moskow, maka mungkin Vladimir Putin akan menggunakan senjata nuklir.'
Namun untuk saat ini, nuklir Putin diyakini tidak berbahaya.
Kozyrev menambahkan: "Tetapi tidak ada ancaman eksistensial bagi Rusia dalam situasi saat ini."
Menurut Brent Sadler, seorang rekan senior di Heritage Foundation, kekalahan militer yang luar biasa di Donbass sudah cukup bagi Putin untuk meluncurkan serangan nuklir taktis.
Sadler berkata: "Itu mungkin kasus di mana senjata nuklir taktis dapat dianggap menunjukkan tekad dan pada dasarnya membalikkan tren apa pun yang terjadi di militer Rusia."
"Saya tidak melihat mereka menggunakan pembunuh kota, karena itu pasti akan mengantarkan Perang Dunia Ketiga, dan asumsinya adalah jika dia melakukan itu, dia menyerang NATO," ujarnya yang dikutip Daily Star dan ditayangkan di ZonaPriangan.com di artikel Mantan Menteri Ini Tahu Betul Kapan Vladimir Putin Memencet Tombol Nuklir untuk Menghancurkan NATO
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Minggu bahwa semua negara harus khawatir tentang Putin dan ancaman senjata nuklirnya.