Puncak Kemarahan Vladimir Putin pada Joe Biden, Amerika dan Inggris Pasok Rudal Jarak Jauh ke Ukraina, Kiamat?

- 3 Juni 2022, 07:54 WIB
Pasukan militer AS menembakkan roket High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS) selama latihan pendaratan amfibi tahunan Filipina-AS (PHIBLEX) di Crow Valley di Capas, provinsi Tarlac, utara Manila, Filipina 10 Oktober 2016.*
Pasukan militer AS menembakkan roket High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS) selama latihan pendaratan amfibi tahunan Filipina-AS (PHIBLEX) di Crow Valley di Capas, provinsi Tarlac, utara Manila, Filipina 10 Oktober 2016.* /Dok. Reuters /Romeo Ranoco

INDOTRENDS.ID - Kiamat sudah dekat? Presiden Rusia Vladimir Putin di puncak kemarahan kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

Berawal dari dongkolnya Kremlin pada sikap Amerika Serikat dan Inggris yang terus memasok rudal jarak jauh HIMARS dan peluncur M270B1 yang terkenal presisi dan menghancurkan sasaran dari jarak jauh.

Sokongan dari Amerika dan Inggris seketika membuat Ukraina dan Presiden Volodymyr Zelensky percaya diri untuk meladeni serangan bala tentara Vladimir Putin.

Moscow pun memberi peringatan keras pada Amerika dan sekutunya agar jangan 'menyiram minyak ke dalam api' karena konsekuensinya akan sangat serius. 

Tapi faktanya Amerika Serikat (AS) sudah mempersiapkan bantuan rudal jenis HIMARS untuk Ukraina yang memicu kemarahan Moskow.

Belum hilang dari keterkejutan atas sikap AS, Kremlin dibuat ketar-ketir setelah Inggris siap memasok peluncur M270B1.

Bantuan HIMARS dan peluncur M270B1 akan memudahkan tentara Ukraina melakukan serangan terhadap pasukan Vladimir Putin.

Itu sebenarnya yang dikhawatirkan Rusia, baik HIMARS mapun peluncur M270B1 mampu mengincar target lebih jauh hingga 50 mil.

Rusia pun menuduh AS berusaha untuk memperpanjang perang setelah Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan dia akan memasok Kiev dengan rudal jarak jauh baru.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan AS "sengaja menambahkan bahan bakar ke api" dengan pengiriman rudal jarak jauh.

Media Inggris mengabarkan Presiden Rusia Vladimir Putin telah menerima pukulan besar saat pasukan Ukraina memusnahkan pangkalan pasokan Rusia.
Media Inggris mengabarkan Presiden Rusia Vladimir Putin telah menerima pukulan besar saat pasukan Ukraina memusnahkan pangkalan pasokan Rusia. Tangkapan layar video UAF

"Pasokan seperti itu tidak berkontribusi pada kesediaan kepemimpinan Ukraina untuk melanjutkan negosiasi damai," tambahnya.

Inggris juga dilaporkan akan mengirim beberapa sistem roket peluncuran, yang mampu menyerang target sejauh sekitar 50 mil.

Peluncur M270B1 akan menawarkan “peningkatan signifikan dalam kemampuan pasukan Ukraina,” sebuah pernyataan dari Kantor Luar Negeri Inggris, yang dilaporkan oleh CNN.

Dikutip The Sun, langkah Inggris itu telah "dikoordinasikan erat" dengan Amerika Serikat.

“Inggris mendukung Ukraina dan telah mengambil peran utama dalam memasok pasukan heroiknya dengan senjata vital yang mereka butuhkan untuk mempertahankan negara mereka,” kata Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, Rabu seperti dikutip ZonaPriangan.com di berita berjudul Rusia Mulai Khawatir, Amerika Serikat dan Inggris Pasok Rudal Jarak Jauh untuk Tentara Ukraina

“Seiring dengan perubahan taktik Rusia, demikian juga dukungan kami kepada Ukraina. Sistem roket multi-peluncuran yang sangat mampu ini akan memungkinkan teman-teman Ukraina kita untuk melindungi diri," ujarnya.

*** (ZonaPriangan.com/ Parama Ghaly) 

 

Editor: Dian Toro

Sumber: Zona Priangan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah