ASTAGFIRULLAH! Siswa MTS di Kotamobagu Tewas Setelah Mata Ditutup, Tangan Diikat dan Dipukuli 9 Temannya

- 16 Juni 2022, 09:38 WIB
Ilustrasi bullying
Ilustrasi bullying /Pixabay/geralt/Pixabay

INDOTRENDS.ID - Sedang ramai di media sosial! Kisah memilukan siswa SMA di Kotamobagu Sulawesi Utara yang tewas setelah dibully 9 teman sekolahnya.

Bukan sekedar bullying kata-kata, bahkan berlanjut ke perundungan fisik hingga berujung meninggal dunia.

Betapa tidak? Siswa bernama Bintang, 13 tahun, kedua mata ditutup, tangan diikat lalu rame-rame dipukuli 9 temannya hingga sekarat dan akhirnya meninggal.

Kenakalan remaja di luar batas nalar ini sungguh memprihatinkan sehingga jadi bahasan ramai para orangtua, terlebih di masa-masa tahun ajaran baru, masa anak lulus SD mencari sekolah SMP / MTS dan sederajat.

Bintang diduga kehilangan nyawa usai dirundung di sekolahnya pada saat jam pelajaran oleh 9 orang temannya.

Berdasarkan informasi, selain dipukuli, korban bernama Bintang (13) tersebut juga diikat dan ditendang.

Informasi kematian siswa MTs di Kotamobagu ini awalnya disampaikan oleh akun Facebook Dedeng Mopangga.

"Innalilahiwainnailaihirajiun turut berduka cita untuk Bintang anak korban dibully di sekolah MTs diduga dipukul 9 orang," tuturnya.

Sementara menurut akun Instagram @campuspedia, kejadian bermula ketika korban hendak pergi salat ke musala.

Korban lalu diadang oleh sembilan teman yang langsung mengeksekusinya.

Berdasarkan informasi, kesembilan pelaku diduga menutup mata, mengikat, menendang, serta memukuli korban.

Setelah itu, korban mengeluh sakit di bagian perut dan langsung menceritakan kejadian yang dialami ke orangtuanya.

Korban pun langsung dibawa ke RS Pobundayan Kotamobagu yang kemudian dirujuk di RS Prof Kandouw Manado dan dinyatakan mengalami kelainan usus.

Kemudian korban langsung mendapatkan perawatan hingga dioperasi. Namun, korban meninggal dunia pada Minggu 12 Juni 2022 lalu di rumah sakit terakhir tempatnya di rawat.

Satuan Reskrim Polres Kotamobagu pun menegaskan tengah menindaklanjuti laporan dugaan penganiayaan terhadap siswa salah satu Madrasah di Kotamobagu tersebut.

Kapolres Kotamobagu AKBP Irham Halid melalui Kasi Humas Iptu I Dewa Dwi Adyana pun membenarkan adanya kasus penganiayaan tersebut.

Dia menuturkan bahwa peristiwa itu terjadi pada Rabu 8 Juni 2022, dan baru dilaporkan oleh pihak keluarga pada 12 Juni 2022 lalu.

Kasus tersebut pun tercatat dalam laporan Polisi nomor: LP:/B/377/VI/2022/SPKT/Polres Kotamobagu/Polda Sulut tanggal 12 Juni 2022.

Penyidik Sat Reskrim Polres Kotamobagu kemudian langsung melakukan pemeriksaan awal didampingi UPTD Dinas Perlindungan Anak dan para orangtua dari 9 pelajar yang diduga sebagai pelaku.

Dari hasil pemeriksaan, penyidik menduga ada beberapa pelajar sebagai pelaku. Namun karena masih di bawah umur, pelaku berada di dalam pengawasan orangtua sambil menunggu proses penyidikan selesai, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com di berita berjudul Geger Siswa MTs Tewas Usai Kena Bully 9 Teman: Mata Ditutup, Tangan Diikat, dan Dipukuli

Informasi awal diperolah bahwa penganiayaan tersebut terjadi di areal sekolah, dan saat itu tidak diketahui oleh pihak sekolah.

“Dari hasil pemeriksaan, penyidik menduga ada beberapa pelajar sebagai pelakunya, namun karena masih dibawah umur, sehingga para pelaku masih dalam pengawasan orang tua sambil menunggu proses penyidikan selesai," katanya, dikutip dari Polres Kotamobagu, Kamis, 16 Juni 2022.

*** (Eka Alisa Putri/ Pikiran-Rakyat.com ) 

 

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x