'Stop, Banyak Anak-anak!' Video Viral Teriakan Ibu-ibu Minta Stop Gas Air Mata Sebelum 131 Aremania Meninggal

- 7 Oktober 2022, 09:45 WIB
Viral, Aremania sempat minta polisi hentikan tembakan gas air mata di Kanjuruhan, karena mendengar anak-anak dan ibu-ibu minta tolong
Viral, Aremania sempat minta polisi hentikan tembakan gas air mata di Kanjuruhan, karena mendengar anak-anak dan ibu-ibu minta tolong /FB galeri Persib Bandung/

INDOTRENDS.ID - Beredar video viral, muncul suara 'Stop gas air mata, banyak anak-anak' sesaat sebelum akhirnya 131 Aremania meninggal di Stadion Kanjuruhan.

Sayangnya, teriakan stop gas air mata tenggelam dalam suara hiruk-pikuk kepanikan ribuan Aremania.

Dan tragedi meninggalnya 131 Aremania setelah laga Arema FC vs Persebaya pada 1 Oktober di Stadion Kanjuruhan terjadi memilukan.

Mereka meninggal dalam kepanikan gas air mata, berebut keluar stadion, terinjak-injak dan kehabisan oksigen .

 Dalam video itu, seorang Aremania bernama Yohanes Prasetyo terlihat turun ke tengah lapangan untuk meminta polisi yang bertugas berhenti menembakkan gas air mata ke tribun-tribun penonton.

Yohanes Prasetyo sebagai perwakilan Aremania tak tega dengan suara pilu anak-anak dan ibu-ibu yang terkena gas air mata.

Meski begitu, Yohanes mengaku pada awalnya ingin langsung pulang setelah pertandingan Arema vs Persebaya selesai.

Viral, Aremania sempat minta polisi hentikan tembakan gas air mata di Kanjuruhan, karena mendengar anak-anak dan ibu-ibu minta tolong
Viral, Aremania sempat minta polisi hentikan tembakan gas air mata di Kanjuruhan, karena mendengar anak-anak dan ibu-ibu minta tolong ANTARA/Ari Bowo Sucipto/tom

 

Namun, dia terkejut dengan keributan yang terjadi di tribun-tribun penonton yang diduga berasal dari tembakan gas air mata.

"Saya sebenarnya tidak ada inisiatif mau turun ke lapangan. Saya mau pulang untuk kerja setelah dari menonton Arema," katanya.

"Saya sempat menunggu di pintu keluar sebentar, ternyata ada keributan tembakan gas air mata ke tribun 6 dan 7," ujarnya membeberkan penjelasan sebelum dia turun ke lapangan.

Ditambah, dia juga ternyata ikut terkena tembakan gas air mata yang membuatnya begitu perih hingga sempat tidak bisa membuka mata.

"Namun ternyata, saya terkena gas air mata juga, yang terasa perih dan (membuat saya) tidak bisa buka mata, cuma mendengar saudara-saudara Aremania minta tolong, suara anak kecil dan ibu-ibu," ujarnya memaparkan kondisinya.

Hingga akhirnya, Yohanes memutuskan turun ke lapangan untuk berbicara baik-baik pada aparat yang bertugas.

Paling utamanya, Yohanes berupaya meminta tembakan gas air mata dihentikan lantaran banyak anak kecil yang ikut jadi korban tak berdaya.

"Di situ yang buat saya inisiatif turun ke lapangan, memohon sama aparat kepolisian untuk tidak meneruskan tembakan gas air mata," ujarnya menerangkan.

"Saya turun dan coba ngomong baik-baik sama polisi, 'tolong jangan tembakan gas air mata ke tribun, di situ banyak anak kecil'. Awalnya (aparat itu) hanya merespons, 'bilangin teman-temanmu'," ujarnya menambahkan.

Siapa sangka, detik berikutnya setelah obrolan baik-baik dengan polisi itu, malah situasi berubah dengan munculnya serangan pukulan ke arah kepalanya yang terjadi beberapa kali.

"Tapi ada oknum yang berteriak dan menyerang saya, dari belakang mengarah ke kepala. Serangan beberapa kali, saya nggak bisa melihat siapa orangnya, mau lihat aja diserang terus, dari kanan dan kiri," ujarnya mengakhiri.

Menyelisik jejak sejarah dan arti dari julukan Singo Edan yang digunakan Aremania dan menjadi identitas Arema.
Menyelisik jejak sejarah dan arti dari julukan Singo Edan yang digunakan Aremania dan menjadi identitas Arema. skor.id

PENYEBAB Suporter Arema FC Dijuluki Singo Edan Lengkap Sejarah Berdirinya Arema FC

Mengapa suporter Arema FC dijuluki Singo Edan? Singo Edan berasal dari bahasa Jawa, Singo yang artinya singa dan Edan yang artinya beringas, gila, atau tidak waras.

Julukan Singo tersebut muncul dari logo kepala singa yang menjadi ciri khas tim asal Kota Malang tersebut.

Sementara Edan merujuk pada gaya permainan Arema yang keras, lugas, dan tanpa kompromi serta kharakter keras khas Arek Malang atau Kera Ngalam.

Tidak jelas sejak kapan pastinya julukan Singo Edan muncul dan digunakan.

Konon julukan Singo Edan adalah pemberian dari Sam Ikul, sapaan akrab Lucky Acub Zaenal (alm), salah satu pendiri Arema pada 1987.

Arema FC
Arema FC @aremafcofficial

Sejarah Arema FC 

Arema Football Club (Persatuan Sepak Bola Arema, nama resminya) lahir pada 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepak bolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya Persema Malang bagai sebuah magnet bagi Arek Malang. Stadion Gajayana – home base klub pemerintah itu – selalu disesaki penonton.

Di mana posisi Arema waktu itu? Yang pasti, klub itu belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepak bola. Ia masih jadi sebuah “utopia”.

Mengutip Wikipedia, adalah Acub Zaenal mantan Gubernur Irian Jaya ke-3 dan mantan pengurus PSSI periode 80-an yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub Galatama di kota Malang setelah sebelumnya membangun klub Perkesa 78 bersama Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86.

Berkat hubungan baik antara Dirk dengan wartawan olahraga di Malang, khususnya sepak bola, SIWO PWI Malang mengusulkan diadakannya seminar untuk melihat "Sudah saatnyakah Kota Malang memiliki klub Galatama?" Ide itu disetujui. Dari situlah SIWO, yang saat itu diurus oleh Drs. Heruyogi (Ketua) dan Drs. Bambang Bes (Sekretaris SIWO) menggelar seminar di Balai Wartawan Jl. Raya Langsep Kota Malang.

Temanya "Klub Galatama dan Kota Malang". Nara sumber yang dihadirkan antara lain; Bapak Acub Zainal (Administratur Galatama), Ketua Pengda PSSI Jatim, Komda PSSI Kota Malang, dan Dr. Ubud Salim, MA.

Acara itu dibuka oleh Bapak Wali kota Malang Tom Uripan (Alm). Hasil seminar tersebut merekomendasikan bahwa: Kota Malang dinilai sudah layak memiliki sebuah klub Galatama yang professional.

Harus diakui, awal berdirinya Arema tidak lepas dari peran besar Bpk. Derek, pemilih klub lokal Armada '86. Sampai nama klub ini pun awalnya adalah Aremada, yaitu gabungan dari Armada dan Arema.

Sedangkan Arema sudah merupakan nama komunitas warga Malang. Namun beberapa bulan kemudian nama Aremada diganti menjadi Arema '86. Sayang, upaya Pak Derek untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terhimpit kesulitan dana.

Dari sinilah, Acub Zaenal mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 untuk tetap survive. Setelah diambil-alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi PS.

Arema Malang dan ditetapkan pula sebagai klub peserta Galatama. PS. Arema Malang diresmikan berdirinya pada 11 Agustus 1987 sesuai akta notaris Pramu Haryono SH No 58. Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus.

Karena berdirinya pada bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. Maksudnya, bulan Agustus itu sesuai horoscope identik dengan Zodiac Leo atau Singo.

***

Disclaimer : Sebagian isi artikel mengutip dari Pikiran Rakyat.com pada judul Viral Minta Polisi Hentikan Tembakan Gas Air Mata di Kanjuruhan, Yohanes: Anak-anak dan Ibu-ibu Minta Tolong

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah