INNALILLAHI! Warga Tasikmalaya Tewas Bercucuran Darah di Kebun, Luka Menganga di Kepala, Jari dan Tangan

- 11 Mei 2023, 18:52 WIB
Kampung Cieksel Bantarkalong, Tasikmalaya dihebohkan dengan ditemukannya jenazah seorang lansia yang mengalami luka bacok di kepala belakang
Kampung Cieksel Bantarkalong, Tasikmalaya dihebohkan dengan ditemukannya jenazah seorang lansia yang mengalami luka bacok di kepala belakang //Pixabay/PublikDomainPictures

INDOTRENDS.ID - Innalillahi ..! Warga Tasikmalaya ditemukan sakaratul maut dan bercucuran darah dengan kondisi amat menyedihkan.

Sang petani tergolek di kebun dengan kondisi luka menganga di kepala, jari dan tangannya.

"Astagfirullah, Bapak! Siapa yang tega berbuat sesadis ini?" netizen di media sosial histeris dan tak habis pikir siapa berbuat sadis pada petani ini.

Berawal dari kehebohan masyarakat di Kampung Cieksel, Desa Bantarkalong, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, dikagetkan dengan ditemukannya seorang lansia bernama Mi'an (83) yang telah bersimbah darah di sebuah lahan perkebunan, Kamis, 11 Mei 2023. Korban yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini mengalami luka bacok di kepala belakang, wajah, dan jari tangannya.

Meski korban sempat mendapat penanganan medis di puskesmas setempat hingga dirujuk ke RSUD Singaparna Medika Citrautama, nyawa korban tidak tertolong. Korban tewas diduga telah kehilangan banyak darah.

Ilustrasi kasus pembunuhan
Ilustrasi kasus pembunuhan

 

"Kami keluarga tahu dari para tetangga, kalau bapak ditemukan bersimbah darah karena ada yang bacok. Waktu saya ke puskesmas, bapak masih hidup, tetapi kondisinya sudah kritis dan akhirnya meninggal dunia," ujar menantu korban, Suryadi (68), saat ditemui di RSUD Singaparna Medika Citrautama (SMC), Kabupaten Tasikmalaya.

Diutarakan Suryadi, mertuanya tersebut awalnya pamit pada keluarga sekira pukul 7.00 WIB untuk mencari pakan ternak dan memberi makan ternak di kebun. Namun, sekira pukul 10.00 WIB, seorang warga yang hendak ke kebun malah melihat korban dalam posisi terlentang di sebuah parit dan telah bersimbah darah. Saat itu, dia sedang menebang pohon dekat rumahnya yang masih satu kampung dengan tempat tinggal mertuanya.

Halaman:

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x