Kondisi Menyedihkan Palestina Terkini: Rumah Sakit di Gaza Berjejal Pasien & Jenazah, Bayi Terancam Meninggal

- 24 Oktober 2023, 09:07 WIB
Rumah sakit di Gaza, Palestina dihantui bencana besar usai mendapat serangan Israel hingga merobohkan atap bangunan dan menewaskan 500 orang
Rumah sakit di Gaza, Palestina dihantui bencana besar usai mendapat serangan Israel hingga merobohkan atap bangunan dan menewaskan 500 orang /x.com/timesofgaza/

INDOTRENDS.ID - Inilah Kondisi Menyedihkan Palestina Terkini: Rumah Sakit di Gaza Berjejal Pasien dan Jenazah, Bayi Terancam Meninggal karena inkubator tidak menyala lantaran listrik padam total akibat rumah sakit digempur Israel .

Jerit tangis pasien terus terdengar. Anak-anak dan wanita kebingungan mencari keluarganya. Rumah sakit yang sedianya dianggap aman untuk tempat berlindung, ternyata termasuk sasaran serangan Israel. 

Musibah dan ketakutan menghantui rumah sakit di Gaza, Palestina. Para dokter di bangsal bersalin Rumah Sakit Al-Shifa Gaza berjuang agar bisa mendapatkan bahan bakar serta obat-obatan bagi bayi yang baru lahir.

Bayi-bayi yang baru lahir itu dihantui bencana besar, mereka bisa meninggal dalam hitungan menit bila inkubator kehabisan daya. Dokter di bangsal bersalin Rumah Sakit Al-Shifa, dr. Nasser Bulbul, meminta pada siapa saja untuk mengirim obat yang dibutuhkan pihaknya.

Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel di Jalur Gaza utara
Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel di Jalur Gaza utara

"Atau kami akan menghadapi bencana besar," tutur dia menegaskan, seperti dilaporkan Reuters.

Dia juga mengungkapkan kondisi bila listrik di rumah sakit itu padam. "Di bangsal dengan 55 bayi ini, kami akan kehilangan mereka semua jika listrik tidak menyala selama 5 menit."

130 bayi

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ahsraf al-Qidra berujar, ada 130 bayi baru lahir yang dirawat dalam inkubator di Jalur Gaza. Kata dia, generator listrik di seluruh rumah sakit, terutama Rumah Sakit Al-Shifa yang paling besar di antara 13 rumah sakit di Gaza kekurangan bahan bakar, hanya tinggal sedikit di dasar tangki.

"Kami sudah mengalihkan bahan bakar ke unit perawatan paling penting, termasuk inkubator, tetapi kami tidak tahu berapa lama hal ini akan bertahan," tutur dia, dikutip pada 24 Oktober 2023.

Dia pun meminta bantuan bahan bakar ke seluruh dunia. Bahkan dia meminta SPBU dan pompa bensin swasta untuk memberi berapa pun bahan bakar yang dimiliki untuk menyelamatkan nyawa-nyawa itu.

Orang tua yang telah menggendong anaknya, di antara kehancuran bangunan di wilayah Jalur Gaza Palestina oleh serangan udara Israel.
Orang tua yang telah menggendong anaknya, di antara kehancuran bangunan di wilayah Jalur Gaza Palestina oleh serangan udara Israel.

Serang rumah sakit

Pekan lalu, serangan yang dilakukan Israel terhadap Rumah Sakit Al-Ahli Baptist mendapat kecaman dari pelbagai pihak. Tak sedikit yang mengutuk keras aksi tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan secara terbuka mengutuk keras serangan yang membuat 500 nyawa melayang itu. Rumah sakit tersebut, kata WHO, masih beroperasi, menyediakan layanan kesehatan, dan banyak pengungsi yang berlindung di sana.

"Rumah sakit itu adalah 1 dari 20 rumah sakit di utara Jalur Gaza yang menerima perintah evakuasi dari militer Israel. Perintah evakuasi tidak mungkin dilaksanakan mengingat ketidakamanan saat ini, kondisi kritis banyak pasien, dan kurangnya ambulans, staf, kapasitas tempat tidur, dan tempat penampungan alternatif bagi mereka yang mengungsi," kata WHO via X.

Ghassan Abu Sitta, dokter Doctors Without Borders (MSF), menceritakan hal yang terjadi saat serangan itu.

"Kami sedang melakukan operasi di Rumah Sakit Baptist ketika ledakan dahsyat terjadi, walhasil atap di ruang operasi ambruk... ini pembantaian," katanya saat konferensi pers pada 17 Oktober 2023 malam waktu setempat.

Selain rumah sakit, Israel juga melakukan serangan udara terhadap gereja di Gaza, yakni Gereja Ortodoks. Serangan itu juga menimbulkan korban tewas.

"Setidaknya delapan orang tewas dalam serangan udara Israel di kompleks Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius," kata pejabat di Gaza, seperti dilaporkan Al Jazeera pada 20 Oktober 2023.

*** (Irwan Suherman/Pikiran Rakyat)

Diolah dari sumber artikel di pikiran-rakyat.com

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x