YA ALLAH! Rumah Sakit Indonesia di Gaza Lumpuh, Listrik Padam, Obat Habis, Organ Membusuk Pasien Diamputasi

- 18 November 2023, 08:27 WIB
Kondisi Gaza semakin memprihatinkan. Di tengah gempuran Israel, fasilitas medis di Gaza tidak dapat diandalkan karena kurangnya pasokan, sementara pasien terus berdatangan. Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya dinyatakan sudah tidak berfungsi sama sekali karena kurangnya pasokan parah.
Kondisi Gaza semakin memprihatinkan. Di tengah gempuran Israel, fasilitas medis di Gaza tidak dapat diandalkan karena kurangnya pasokan, sementara pasien terus berdatangan. Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya dinyatakan sudah tidak berfungsi sama sekali karena kurangnya pasokan parah. /

INDOTRENDS.ID - YA ALLAH! Rumah Sakit Indonesia di Gaza Lumpuh, Listrik Padam, Obat Habis, Bahkan Ada Pasien yang Organ Tubuhnya Membusuk Terpaksa Diamputasi.

Kondisi memilukan ini akibat blokade atau penutupan akses masuk bantuan kemanusiaan ke Gaza oleh Penjajah Israel.

Padahal militer Israel sendiri yang membuat fasilitas di Rumah Sakit Indonesia lumpuh dan hancur.

Rumah Sakit Indonesia di Gaza tidak dapat berfungsi karena kurangnya pasokan bahan bakar dan obat-obatan yang akses suplai dari luar ditutup oleh Israel.

Direktur Rumah Sakit Atef al-Kahlout mengatakan, pihaknya tidak dapat memberi layanan medis apapun pada pasien yang terluka meski kondisinya saat ini lorong-lorong dari fasilitas tersebut 'digenangi oleh darah'.

Warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel berbaring di lantai di Rumah Sakit Indonesia setelah Rumah Sakit al-Shifa ditutup di tengah serangan darat Israel, di Jalur Gaza utara pada 16 November 2023.
Warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel berbaring di lantai di Rumah Sakit Indonesia setelah Rumah Sakit al-Shifa ditutup di tengah serangan darat Israel, di Jalur Gaza utara pada 16 November 2023.

“Kami tidak dapat menawarkan layanan apapun lagi… kami tidak dapat menawarkan tempat tidur apapun kepada pasien,” ujarnya. Pasien yang membeludak juga membuat banyak orang sakit tidak mendapat fasilitas kamar rawat inap.

“Kami tidak memiliki tempat tidur,” ujarnya. Pasalnya meski rumah sakit itu memiliki kapasitas 140 pasien, al-Kahlout mengatakan RS Indonesia kini diisi sekitar 500 pasien.

Sebanyak 45 persen pasien di antaranya memerlukan tindakan bedah, tetapi lagi-lagi petugas kesehatan tak dapat berbuat banyak.

Halaman:

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah