INDOTRENDS.ID - Jelang semifinal Piala AFF 2021 Timnas Indonesia vs Timnas Singapura, Sabtu 25 Desember 2021, terungkap 4 pemain Singapura paling layak diwaspadai Timnas Garuda.
Keempat pemain tersebut adalah Ikhsan Fandi (nomor 9), Song Ui-yong (15), Safuwan Baharudin (21), dan Irfan Fandi (17).
Kunci kemenangan Indonesia adalah tidak memberi kesempatan keempat pemain Singapura itu bermain agresif.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, benar-benar minta anak asuhannya menempel ketat dan mewaspadai 4 pemain tersebut.
Seperti diketahui, Indonesia akan berhadapan dengan Singapura di leg kedua semifinal Piala AFF 2021 pada 25 Desember 2021.
Sebelumnya, pada leg pertama, Indonesia ditahan imbang Singapura dengan skor 1-1.
Berkaca dari pertandingan leg pertama, Shin Tae-yong menyimpulkan ada 4 pemain Singapura yang sangat berbahaya.
Keempat pemain tersebut adalah Ikhsan Fandi (nomor 9), Song Ui-yong (15), Safuwan Baharudin (21), dan Irfan Fandi (17).
"Nomor 9 bagus di depan. Nomor 15 bekerja keras di lapangan. Sementara nomor 21 dan 17, yang berposisi bek, kuat di udara," ucap Shin Tae-yong dalam konferensi pers pada Jumat, 24 Desember 2021.
Shin Tae-yong menekankan agar para pemain Indonesia bermain lebih baik dibandingkan leg pertama.
Selain itu, Shin Tae-yong juga mewanti-wanti terkait kepemimpinan wasit di leg kedua nanti.
Shin Tae-yong berkaca dari pertandingan leg pertama lalu di mana ada satu keputusan wasit yang dinilainya janggal.
Pada pertandingan leg pertama, terdapat insiden saat pemain Indonesia yakni Ricky Kambuaya dijatuhkan di kotak penalti namun wasit justru tidak menunjuk titik putih.
"100 persen penalti tapi malah tendangan bebas yang diberikan," kata Shin Tae-yong. Hal yang sama, kata Shin Tae-yong, juga terjadi saat pertandingan antara Thailand vs Vietnam kemarin.
Sebagaimana dikutip IndoTrends.Id dari Pikiran Rakyat dalam artikel Piala AFF Indonesia vs Singapura: Shin Tae-yong Bocorkan 4 Pemain Lawan yang Berbahaya, Shin Tae-yong menyarankan agar Piala AFF menggunakan video assistant referee (VAR) agar keputusan wasit lebih akurat.
"Menurut saya, sangat membutuhkan VAR. Sebagai manusia, kita tidak bisa melihat tepat 100 persen. Wasit bisa saja menghancurkan semua," katanya.
*** (Rio Rizky Pangestu/Pikiran Rakyat)