MENGAPA Rumput JIS atau Jakarta International Stadium Tidak Sesuai FIFA? Ini Penjelasan Standar Rumput FIFA

- 6 Juli 2023, 13:15 WIB
Mengapa rumput di JIS atau Jakarta International Stadium tak sesuai standar FIFA? Benarkah ada politisasi jelang Anies Baswedan Capres 2024
Mengapa rumput di JIS atau Jakarta International Stadium tak sesuai standar FIFA? Benarkah ada politisasi jelang Anies Baswedan Capres 2024 /Instagram/@jakartastadium/


INDOTRENDS.ID - Mengapa rumput di JIS atau Jakarta International Stadium tidak sesuai standar FIFA?

Simak penjelasan lengkap bagaimana rumput yang sesuai standar FIFA. Penjelasan soal rumput standar FIFA ini sekaligus merupakan bantahan bahwa isu rumput JIS tidak sesuai standar FIFA bukanlah yang berbau politisasi jelang Anies Baswedan yang mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjadi Calon Presiden 2024.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut rumput Jakarta International Stadium (JIS) tidak sesuai dengan standar FIFA. Hal tersebut disampaikan ketika meninjau kesiapan JIS untuk penyelenggaraan FIFA World Cup U17 bersama ketua PSSI Erick Thohir dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono pada Selasa, 4 Juli 2023.

Mengapa rumput di JIS atau Jakarta International Stadium tak sesuai standar FIFA? Benarkah ada politisasi jelang Anies Baswedan Capres 2024
Mengapa rumput di JIS atau Jakarta International Stadium tak sesuai standar FIFA? Benarkah ada politisasi jelang Anies Baswedan Capres 2024

Basuki Hadimuljono menyebut pihaknya menganggarkan sekira Rp6 miliar untuk melakukan perbaikan rumput JIS agar sesuai standar FIFA. “Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya, yang juga mengevaluasi 22 stadion, termasuk yang memasang rumput GBK untuk ASEAN Games, jelas tidak masuk standar FIFA, untuk sekarang, namun ada solusinya, kita akan ganti semua rumput tersebut,” kata Basuki Hadimuljono.

Menurut Erick Thohir, penentuan kesesuaian standar merupakan hak prerogatif FIFA sehingga bukan PSSI atau pemerintah yang menentukan kelayakan rumput stadion. Lantas bagaimana standar FIFA mengenai kelayakan rumput sebuah stadion? Simak penjelasannya.

Penjelasan Pakar Rumput Stadion

Pakar dari CC Grass International, manufaktur rumput stadion berlisensi FIFA, Coleen Sun menyebut bahwa standar kelayakan rumput merupakan salah satu bagian dari standar kelayakan lapangan yang bakal digunakan dalam event atau pertandingan berkelas internasional yang digelar asosiasi sepak bola dunia itu.

“Sertifikasi FIFA adalah standar yang diterapkan pada rumput lapangan. Tapi apakah sertifikasi FIFA untuk lapangan atau untuk produk (rumput), jawabannya adalah untuk standar lapangan,” kata Coleen Sun menjelaskan.

Menurutnya, terdapat sejumlah tahapan yang mesti dilalui untuk mendapatkan sertifikasi kelayakan rumput sebuah stadion menurut standar FIFA. Setidaknya terdapat empat tahapan yakni tes laboratorium, instalasi, tes lapangan, dan approval lapangan yang harus dilalui untuk mendapat sertifikasi kelayakan FIFA.

“Jadi sebelum instalasi rumput, diperlukan tes laboratorium untuk memastikan bahwa desain (lapangan) sesuai dengan standar FIFA, setelah instalasi juga diperlukan tes lapangan, karena konstruksi sangat penting untuk kinerja lapangan,” kata Coleen Sun menyambung.

Jika seluruh tahapan tersebut sudah dilalui, maka keputusan penentuan apakah sebuah stadion layak digunakan berada sepenuhnya pada kewenangan FIFA sebagai asosiasi yang menaungi kompetisi sepak bola seluruh dunia.

“Jika semua lolos uji tes, maka Anda bisa mendapatkan standar FIFA,” kata Colen Sun.

Standar Kelayakan Lapangan FIFA

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari laman resmi FIFA, standar lapangan merupakan bagian dari standar teknis yang diatur dalam regulasi yang disepakati bersama. Dalam keterangan resminya, FIFA menetapkan standar area permainan secara ketat, sebagai berikut:

1. Lapangan bermain adalah area yang dibatasi oleh garis gawang dan garis tepi.

2. Dimensi lapangan bermain yang direkomendasikan oleh FIFA adalah 105 meter x 68 meter.

3. Lapangan bermain harus berbentuk persegi panjang dan ditandai dengan garis yang kontinu. Garis-garis ini menjadi batas dari area yang ditentukan.

4. Garis tepinya harus sejajar dengan orientasi stadion, dan hanya garis-garis yang diindikasikan dalam Hukum 1 dalam Aturan Permainan yang akan ditandai di lapangan bermain.

5. Lapangan bermain harus datar dan tanpa undulasi (tidak berombak).

6. Area berumput meliputi lapangan bermain tetapi meluas di luar batasnya untuk mencakup area tambahan yang ditutupi oleh rumput, seperti area pemanasan pemain dan posisi asisten wasit.

7. Area ini harus mencukupi untuk memfasilitasi keselamatan pemain, yaitu (i) memberikan cukup ruang di depan papan iklan dan mengurangi risiko tabrakan, dan (ii) menghindari perubahan permukaan tiba-tiba di luar garis tepi/garis gawang yang dapat mempengaruhi pijakan pemain.

8. Dimensi area berumput harus sesuai dengan desain tribun, dengan mempertimbangkan garis pandang dan posisi papan iklan.

9. Sebagai tolok ukur, FIFA merekomendasikan agar minimal dua meter permukaan datar (ideally dengan jenis permukaan yang sama seperti lapangan bermain) disediakan di luar setiap garis tepi dan garis gawang.

10. Untuk stadion yang lebih besar, FIFA merekomendasikan agar jarak total lima meter di luar setiap garis gawang dan empat meter di luar setiap garis tepi disediakan sebelum penempatan papan iklan perimeter.

11. Untuk stadion yang lebih kecil, FIFA merekomendasikan jarak total empat meter di belakang setiap garis gawang dan tiga meter di luar setiap garis tepi sebelum penempatan papan iklan perimeter.

12. Setiap kemiringan permukaan di luar dua meter harus maksimum 5 derajat.

Demikian penjelasan lengkap standar rumput FIFA menurut pakar dan ketentuan asosiasi sepak bola sedunia.

***(Asahat Edi Rediko PS/Pikiran Rakyat)

Diolah dari sumber berita pikiran rakyat.com dengan judul artikel : Rumput JIS Tidak Sesuai? Simak Penjelasan Lengkap Standar Rumput FIFA

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah