MENGAPA Penjajah Israel Merebut Paksa Tanah Palestina Sampai Mengusir dan Membantai? Ini Kronologi Sejarahnya

- 14 November 2023, 07:46 WIB
Ilustrasi terkait kisah Bani Israil dan siapa pemilik sah tanah Palestina kenapa Yahudi Israel bisa ada di sana.
Ilustrasi terkait kisah Bani Israil dan siapa pemilik sah tanah Palestina kenapa Yahudi Israel bisa ada di sana. /Tangkapan layar/YouTube Alfaidah

INDOTRENDS.ID - Mengapa Penjajah Israel Merebut Paksa Tanah Palestina Sampai Mengusir dan Membantai? Ini Kronologi Sejarahnya, Lengkap!

Zionis menggunakan dasar sejarah untuk melegalkan penjajahan atas tanah Palestina hingga merebutnya dan diklaim sebagai hak tanah mereka. Klaim sepihak didasarkan pada sejarah bahwa nenek moyang mereka merupakan penduduk tanah tersebut. Kok bisa? 

Orang Israel ngotot menyebut Palestina adalah tanah yang Tuhan janjikan untuk mereka. Itulah mengapa saat ini Zionis menghalalkan berbagai cara untuk merebut paksa tanah Palestina, sekalipun harus mengusir, menjajah, dan membantai sipil yang telah tinggal di sana selama beberapa generasi.

Lantas apa yang mendasari klaim Yahudi Israel Penjajah sehingga dengan yakinnya merasa berhak atas tanah Palestina? Berikut penjelasannya:

Ibrahim sebagai Moyang umat Islam dan Yahudi

Sejarah Palestina bermula dari kehidupan Nabi Ibrahim yang dilahirkan di Aur sebuah wilayah di Babilonia. Setelah diselamatkan oleh Allah dari kezaliman raja Namrud, nabi Ibrahim bersama kedua istrinya dan sepupunya yaitu nabi Luth pindah ke tanah yang diberkahi yakni tanah air Kan'an, Palestina tepatnya di Baitul Maqdis.

Debu muncul setelah ledakan, ketika tentara penjajah Israel beroperasi di dalam Jalur Gaza.
Debu muncul setelah ledakan, ketika tentara penjajah Israel beroperasi di dalam Jalur Gaza.

Kepindahan nabi Ibrahim dan nabi Luth termaktub dalam sejumlah ayat dalam Al-Qur'an, sebagaimana berikut

  • QS. Al-Ankabut ayat 26-27

فَاٰمَنَ لَهٗ لُوْطٌۘ وَقَالَ اِنِّيْ مُهَاجِرٌ اِلٰى رَبِّيْ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

Fa āmana lahū lūṭ(un), wa qāla innī muhājirun ilā rabbī, innahū huwal-‘azīzul-ḥakīm(u).

Artinya: Maka, Lut membenarkan (kenabian Ibrahim). Dia (Ibrahim) pun berkata, “Sesungguhnya aku berhijrah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku. Sesungguhnya Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”

وَوَهَبْنَا لَهٗٓ اِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ وَجَعَلْنَا فِيْ ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ وَالْكِتٰبَ وَاٰتَيْنٰهُ اَجْرَهٗ فِى الدُّنْيَا ۚوَاِنَّهٗ فِى الْاٰخِرَةِ لَمِنَ الصّٰلِحِيْنَ

Wa wahabnā lahū isḥāqa wa ya‘qūba wa ja‘alnā fī żurriyyatihin nubuwwata wal-kitāba wa ātaināhu ajrahū fid-dun-yā, wa innahū fil-ākhirati laminaṣ-ṣāliḥīn(a).

Artinya: Kami anugerahkan kepadanya (Ibrahim) Ishaq dan Ya‘qub. Kami jadikan pada keturunannya kenabian dan kitab serta Kami berikan kepadanya balasan di dunia. Sesungguhnya di akhirat dia benar-benar termasuk orang-orang saleh.

  • QS. Al Anbiya ayat 71-72

وَنَجَّيْنٰهُ وَلُوْطًا اِلَى الْاَرْضِ الَّتِيْ بٰرَكْناَ فِيْهَا لِلْعٰلَمِيْنَ

Wa najjaināhu wa lūṭan ilal-arḍil-latī bāraknā fīhā lil-‘ālamīn(a).

Artinya: Kami menyelamatkannya (Ibrahim) dan Lut ke tanah (Syam) yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam.

وَوَهَبْنَا لَهٗٓ اِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ نَافِلَةً ۗوَكُلًّا جَعَلْنَا صٰلِحِيْنَ

Wa wahabnā lahū isḥāqa wa ya‘qūba nāfilah(tan), wa kullan ja‘alnā ṣāliḥīn(a).

Artinya: Kami juga menganugerahkan kepadanya (Ibrahim) Ishaq (anak) dan sebagai tambahan (Kami anugerahkan pula) Ya‘qub (cucu). Masing-masing Kami jadikan orang yang saleh.

Tanah Syam yang diberkahi dalam Al-Qur'an diyakini sebagai cikal bakal penobatan Palestina sebagai tanah yang dijanjikan. Palestina diklaim oleh Bani Israil (Yahudi sekarang) sebagai tanah yang sudah dipersiapkan Tuhan untuk mereka tinggali.

Warga Gaza tengah mengangkut korban jiwa dari gedung yang hancur akibat serangan Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, Palestina pada Selasa, 17 Oktober 2023. 
Warga Gaza tengah mengangkut korban jiwa dari gedung yang hancur akibat serangan Israel di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, Palestina pada Selasa, 17 Oktober 2023. 

Pasalnya, Yahudi menganggap, Nabi Ibrahim telah mewariskan tanah Syam (Kan'an Palestina) untuk keturunannya dari garis Ishaq, yaitu Yahudi saat ini.

Sebelum Nabi Ibrahim memasuki Palestina, penduduk setempat merupakan penyembah berhala. Lalu Ibrahim AS membuat penduduk beriman dan meyakini Tuhan Yang Esa, Allah SWT.

Dalam sejumlah sumber sejarah, Nabi Ibrahim mendirikan rumah untuk kedua istrinya, Hajar (ibu Ismail) dan Sarah (ibu Ishaq) di dua tempat berbeda. Untuk Hajar dan Nabi Ismail, rumah dibangun di Makkah. Sedangkan bagi Sarah dan nabi Ishaq (moyang Yahudi), Nabi Ibrahim membangunkan rumah di Palestina.

  • Qs. Ibrahim ayat 37

رَبَّنَآ اِنِّيْٓ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَادٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ فَاجْعَلْ اَفْـِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِيْٓ اِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ

Rabbanā innī askantu min żurriyyatī biwādin gairi żī zar‘in ‘inda baitikal-muḥarram(i), rabbanā liyuqīmuṣ-ṣalāta faj‘al af'idatam minan-nāsi tahwī ilaihim warzuqhum minaṡ-ṡamarāti la‘allahum yasykurūn(a).

Artinya: Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak ada tanamannya (dan berada) di sisi rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (demikian itu kami lakukan) agar mereka melaksanakan salat. Maka, jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan anugerahilah mereka rezeki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur.

Ilustrasi, serangan penjajah Israel terhadap Palestina
Ilustrasi, serangan penjajah Israel terhadap Palestina /Pixabay/

Kebencian Israel terhadap Umat dan Keturunan Rasulullah SAW

Israel diambil dari Bani Israil, panggilan yang dinisbatkan Allah dalam Al-Qur'an, untuk menyebutkan garis keturunan nabi Yaqub, putra Ishaq, cucu Ibrahim.

Panggilan bermula dari pertengkaran sengit nabi Yaqub dengan saudara kembarnya Isu (Esau). Yaqub lalu melakukan isra' (perjalanan) malam hari ke negeri pamannya yang bernama Laban di kampung Ur, distrik Kildani, Irak. Sebab Isra' itulah akhirnya nabi Yaqub diberi sebutan Israel.

Adapun 'Yahudi' diambil dari nisbat segolongan kaum kepada salah seorang putra nabi Yaqub bernama Yehuda. Akhirnya, Kedua belas anak nabi Yaqub termasuk nabi Yusuf AS dipanggil sebagai Bani Israil, meskipun panggilan Israil sejatinya dinisbatkan kepada nabi Yaqub.

Orang-orang Zionis akhirnya menggunakan dasar ini untuk melegalkan penjajahan atas Palestina. Klaim itu berdasarkan sejarah bahwa nenek moyang mereka merupakan penduduk tanah tersebut, sejak nabi Ibrahim hingga generasi Bani Israil terakhir diusir dari Baitul Maqdis oleh bangsa Romawi.

Klaim juga dikuatkan kitab suci mereka, di mana Allah disebut menjanjikan kepada mereka, kepemilikan tanah Kan'an Palestina dan wilayah sekitarnya dari sungai Nil di Mesir sampai sungai Eufrat di Irak.

Selain merasa berhak atas tanah Palestina, Israel Penjajah juga merasa superior lantaran meyakini mereka adalah bangsa terpilih dari keturunan nabi Ibrahim. Dengan demikian, dia menganggap keturunan nabi Ibrahim dari garis nabi Ismail lebih rendah dari mereka.

Dasar ini menjadikan kebencian panjang dan tak berkesudahan orang Yahudi terhadap Rasulullah SAW. Sebab Nabi Muhammad merupakan keturunan nabi Ibrahim dari garis keturunan nabi Ismail.

*** (Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran Rakyat)

Diolah dari sumber artikel di pikiran-rakyat.com

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah