Beasiswa Wellcome dan Beasiswa S2 GSEP, Cara Kuliah S-2 Gratis Tanpa Syarat IPK, Ini Tutorial Pendaftarannya

- 17 November 2023, 10:00 WIB
Ilustrasi - Inilag daftar 4 beasiswa S2 dalam negeri tanpa syarat minimal IPK /freepik/cookie_studio
Ilustrasi - Inilag daftar 4 beasiswa S2 dalam negeri tanpa syarat minimal IPK /freepik/cookie_studio /

INDOTRENDS.ID - Beasiswa Wellcome dan Beasiswa S2 GSEP, Cara Kuliah S-2 Gratis Tanpa Syarat IPK, Ini Tutorial Pendaftarannya .

1. Beasiswa Wellcome

Apa itu beasiswa Wellcome? Wellcome merupakan organisasi yang berdiri sejak tahun 1936. Organisasi ini berfokus pada bidang sains dan kesehatan. Wellcome cukup sering membuka beasiswa untuk mahasiswa S2 dan bisa digunakan untuk pembiayaan kuliah dalam negeri.

Beasiswa Wellcome ditawarkan selama 30 bulan, di mana 12 bulan pertama ditujukan untuk menjalani perkuliahan master dan 18 bulan berikutnya adalah kegiatan penelitian berdasarkan usulan penelitian yang diajukan.

Beasiswa S2 kesehatan dari Wellcome mencakup uang saku yang nilainya disesuaikan. Apabila proses perkuliahan dan penelitian harus di Inggris (selain London), uang saku yang diberikan sebesar 16,000 sampai 18,000 poundsterling per tahun.

Tapi jika di luar Inggris, misalnya di Indonesia, uang saku yang diberikan menyesuaikan kebutuhan hidup di dalam negeri.

Persyaratan:

  • Warga negara dari negara ekonomi berpenghasilan rendah atau menengah (salah satunya Indonesia)
  • Penelitian yang diajukan berfokus pada prioritas kesehatan di negara berpenghasilan rendah atau menengah
  • Memegang gelar sarjana klinis atau non-klinis dalam mata kuliah yang relevan
  • Berada di tahap awal karier dengan pengalaman penelitian yang terbatas

2. Beasiswa S2 GSEP

Beasiswa S2 GSEP ditawarkan Global Sustainable Electricity Partnership (GSEP), sebuah organisasi non-profit yang peduli terhadap pengembangan energi berkelanjutan di seluruh dunia.

kuotanya berkisar enam hingga sepuluh mahasiswa dengan ketentuan nominal beasiswa yang diberikan yakni sebesar 21.000 dollar per tahun atau setara dengan Rp 304,5 juta per tahun.

FOkus beasiswa pada bidang Energi, Jaringan, Transportasi, Teknologi, Ekonomi, Hukum, serta Ilmu Politik saja yang bisa mendaftar beasiswa ini.

Persyaratan:

  • Mengambil studi jenjang master yang berkaitan dengan pengembangan energi berkelanjutan, seperti energi nol-karbon, jaringan pintar, transportasi listrik, penyimpanan energi, teknologi listrik canggih, kebijakan publik, ekonomi, hukum, ilmu politik, maupun bidang-bidang lain yang relevan.
  • Pelamar yang memenuhi syarat harus mengikuti studi penuh waktu sekurangnya satu tahun sekolah penuh (dua atau tiga semester) pada pertengahan hingga akhir 2023.
  • Warga negara dari negara berkembang yang masuk daftar penerima bantuan DAC - OECD (salah satunya Indonesia).

 

***

 

Editor: Dian Toro


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah