Survey: Elektabilitas Demokrat Melonjak, PDI Turun 22,3 Persen, PKS Naik, Gerindra dan Golkar Konsisten Aman

18 Februari 2021, 21:43 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). /Instagram @agusyudhoyono

INDOTRENDS.ID - Survei lembaga Indometer mengindikasikan elektabilitas Partai Demokrat melonjak hingga menempatkan partai berlambang mercy ini berada di urutan keempat setelah PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Golkar.

Survei Indometer dilakukan pada 1-10 Februari 2021 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019.

Baca Juga: Soal Kabar SBY Setujui KLB Demokrat Lantaran Isu Kudeta, AHY: 'Itu Hoax, Bapak Ada Di Belakang Kami Semua'

Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

"Elektabilitas Partai Demokrat melonjak, sementara PDI Perjuangan turun, dan dua parpol papan tengah PKS dan PSI konsisten naik," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer, Leonard SB, dalam siaran pers, Kamis 18 Februari 2021.

Baca Juga: Anies Baswedan Pamer Jakarta Keluar Dari 10 Kota Termacet, Politis PDI: 'Karena Pandemi Pada WFH'

Menurut dia, meskipun posisinya masih teratas, elektabilitas PDI Perjuangan turun. Sebaliknya Partai Demokrat meningkat.

Temuan survei Indometer, elektabilitas PDI Perjuangan turun menjadi 22,3 persen, padahal sebelumnya naik dari 26,8 persen pada survei pada Juli 2020 menjadi 31,6 persen pada survei Oktober 2020.

Elektabilitas Partai Demokrat melesat menjadi delapan persen, setelah sebelumnya sempat turun dari 3,9 persen (Juli 2020) menjadi 3,2 persen (Oktober 2020).

Baca Juga: Efek Isu Kudeta AHY di Demokrat, Elektablitas Partai Malah Meningkat, Sedangkan PDI P Jadi Menurun

Dengan kenaikan itu, Partai Demokrat melejit ke peringkat empat besar setelah PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Golkar.

PKS naik dari 4,9 persen (Juli 2020) menjadi 5,7 persen (Oktober 2020), dan kini 7,6 persen. PKS berada pada peringkat kelima, dan selisih elektabilitas dengan Golkar hanya terpaut 0,7 persen. PSI naik dari 4,4 persen (Juli 2020) menjadi 4,8 persen (Oktober 2020), dan kini 4,9 persen.

Disebutkan, kenaikan pesat elektabilitas Partai Demokrat dan penurunan pada PDI Perjuangan tidak lepas dari kasus korupsi bantuan sosial yang terjadi pada kader partai politik senior itu.

Baca Juga: Sudah Kadung Tuding Moeldoko Dalang Kudeta AHY, Darmizal: Padahal Saya Yang Atur Pertemuan, Jangan Lebay!

Bantuan sosial merupakan hal yang sensitif di kalangan publik di tengah situasi perekonomian yang penuh tantangan ini.

Penurunan pada PDI Perjuangan dimanfaatkan secara baik oleh partai politik di luar lingkaran kekuasaan, khususnya Partai Demokrat.

Tetapi tentu saja jarak elektabilitas Partai Demokrat dengan PDI Perjuangan masih terpaut sangat jauh.

Baca Juga: Tak Hanya Moeldoko, Mahfud MD Juga Dituding Beri Restu Ada KLB Gulingkan AHY, 'Ini Mengagetkan!'

Masih ada dua parpol besar lain di posisi tiga besar, yaitu Partai Gerindra (14,1 persen-14,4 persen-13,5 persen) dan Partai Golkar (8,2 persen-8,0 persen-8,3 persen).

Posisi papan tengah lainnya diisi PKB (5,4 persen-5,1 persen-5,3 persen), Partai Nasdem (4,2 persen-3,6 persen-3,5 persen), PPP (2,1 persen-1,9 persen-2,0 persen), dan PAN (2,3 persen-1,1 persen-1,5 persen).

Pada posisi papan bawah, parpol baru Partai Ummat memimpin dengan elektabilitas 0,9 persen. Lainnya adalah Perindo (0,7 persen-0,5 persen-0,6 persen), Partai Hanura (0,3 persen-0,4 persen-0,3 persen), dan Berkarya (0,4 persen-0,3 persen-0,1 persen).

Baca Juga: Indonesia Diterpa Covid-19, Banjir, Longsor Hingga Erupsi Merapi, SBY: Mesti Bertaubat, Mungkin Karena Serakah

Tiga parpol lama, PBB, PKPI, dan Partai Garuda tidak berhasil meraih dukungan. Parpol baru lain yang mulai muncul adalah Partai Gelora (0,2 persen), sedangkan Masyumi belum menuai sama sekali.

Masih ada pula 19,4 persen responden yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.***(Galamedia/Dicky Aditya).

Editor: Lilis Maryati

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler