Ucapan Joe Biden Sebut Putin 'Tukang Jagal' Dikhawatirkan Jadi Blunder Fatal Pemantik Perang Dunia Ketiga

28 Maret 2022, 16:20 WIB
Joe Biden menyebut Vladimir Putin terancam lengser dari kekuasaan. Pejabat Gedung Putih segera beri klarifikasi. /Kolase foto Reuters/Maxim Zmeyev dan Jonathan Ernst/

INDOTRENDS.ID - Ucapan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai 'tukang jagal' di Ukraina berbuntut caci maki di Amerika sendiri.

Senator James Risch yang bertugas di Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, menilai komentar Joe Biden merupakan sebuah kekeliruan.

Blunder tersebut dikhawatirkan jadi tafsir liar yang memantik perang dunia ke-3 .

Sementara itu, 'orangnya Joe Biden' mengklarifikasi kalau Presiden Amerika Serikat tidak bermaksud mau menggulingkan Putin secara paksa atas pernyataannya tersebut.

Seperti diketahui, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengklarifikasi pernyataan menghebohkannya terkait Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sebelumnya, Joe Biden menyebut Vladimir Putin sebagai 'tukang jagal' yang tidak bisa tetap berkuasa di Rusia.

Hal tersebut dilontarkan Joe Biden saat bertemu dengan para pengungsi Ukraina yang telantar di Polandia.

Pernyataannya sontak memicu reaksi tajam dari AS kepada Rusia terkait invasi Ukraina.

Julianne Smith, Duta Besar AS untuk NATO, mencoba untuk mengkontekstualisasikan pernyataan Joe Biden.

Menurutnya, pernyataan Joe Biden merupakan reaksi manusiawi usai mendengar cerita dari para pengungsi.

Sebab, hampir seperempat dari 44 juta penduduk Ukraina terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi ke negara lain.

"Saat ini, saya pikir itu adalah reaksi manusia yang berprinsip terhadap cerita yang dia dengar hari itu," tutur dia.

Ucapan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai 'tukang jagal' di Ukraina berbuntut caci maki di AS.

Dia menjelaskan, Joe Biden maupun AS tidak bermaksud untuk mendesak perubahan rezim di Rusia.

"AS tidak memiliki kebijakan perubahan rezim di Rusia untuk berhenti total," tutur dia dikutip dari ABC.

Di sisi lain, Senator James Risch yang bertugas di Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, mengatakan bahwa komentar Joe Biden merupakan sebuah kekeliruan.

Bahkan pernyataan menghebohkan itu bisa berakibat fatal, termasuk memantik perang.

"Kebanyakan orang yang tidak bergelut di jalur hubungan luar negeri tidak menyadari bahwa 9 kata yang diucapkannya akan menyebabkan letusan (perang)," ujarnya.

Oleh karena itu, dia berharap Joe Biden selaku Presiden AS tetap berpegang pada 'naskahnya'.

"Ini akan menyebabkan masalah besar. Tolong, Tuan Presiden, tetaplah pada naskah," ucapnya lagi.

Sementara Senator Rob Portman, yang juga anggota komite, menyebut pernyataan Joe Biden merupakan sebuah kesalahan fatal di tengah konflik perang yang memanas.

"Ini bermain di tangan propagandis Rusia, dan bermain di tangan Vladimir Putin. Jadi itu adalah kesalahan," ujarnya seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com di artikel Joe Biden Tak Bisa Jaga Ucapan Soal Rusia, Pejabat AS Khawatir Perang Dunia 3 Bakal Pecah

Pernyataan itu bukanlah kali pertama Joe Biden 'bermain dengan api'. Sebelumnya, Joe Biden memberikan pernyataan yang seakan mengisyaratkan akan mengirim pasukan AS ke Ukraina.

"Lihatlah bagaimana mereka melangkah. Dan Anda akan melihat ketika Anda berada di sana," katanya.

Tak lama kemudian, Gedung Putih segera memberi klarifikasi bahwa AS tidak pernah berniat mengirim pasukan ke Ukraina.

*** (Pikiran-Rakyat.com/ Elfrida Chania) 

 

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler