INI Bunyi Pasal 6 UUD 1945 Sebelum dan Sesudah Amandeman, Pahami!

15 Agustus 2022, 17:52 WIB
Isi pasal 6 UUD 1945 sebelum dan setelah amandemen /indotrends.id/

INDOTRENDS.ID - Ini perbandingan bunyi Pasal 6 UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen atau sesudah revisi di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). 

Mengapa perlu memahami isi amandemen tiap pasal UUD 1945? 

Seperti diketahui, pertanyaan tentang bunyi -asal-pasal Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sering muncul di dalam Tes Calon Pegawai Negeri Sipil (Tes CPNS).

Antara lain yang sering muncul adalah perubahan isi Pasal 6 UUD 1945 sebelum dan sesudah Amandemen UUD 1945, umumnya muncul pada soal atau bagian Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) untuk Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS.

Soal-soal SKD umumnya berjumlah 100, salah satu bagian pertanyaan adalah tentang kebangsaan atau dikenal sebagai TWK yang berjumlah 35 soal. Sedangkan agar bisa lolos dalam  seleksi CPNS di bagian tersebut, peserta wajib mendapatkan poin 75.

Begitu besarnya peran penting nilai bagus pada TWK, maka memahami isi bunyi Pasal 6 UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen wajib dipelajari.

Asal tahu saja, UUD 1945 tidak pernah diubah selama 32 tahun kekuasaan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto. Namun selama era reformasi, UUD 1945 sudah mengalami 4 kali amandemen.

Pertama kali pada 1999 dalam Sidang Umum MPR tanggal 14-21 Oktober 1999, kedua terjadi dalam Sidang Tahunan MPR.
 
Kemudian 2001, ada beberapa pasal UUD 1945 yang kembali mengalami perubahan atau amandemen lewat Sidang Tahunan MPR.
 
Dan terakhir pada 2002, amandemen dilakukan untuk keempat kalinya persisnya pada 1-11 Agustus 2002, Sidang Tahunan MPR melakukan perubahan terhadap isi beberapa pasal UUD 1945. 

ISI PASAL 6 SEBELUM AMANDEMEN

(1) Presiden ialah orang Indonesia asli.

(2) Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan suara yang terbanyak.

ISI PASAL 6 SETELAH AMANDEMEN

Setelah mengalami amandemen, isi Pasal 6 UUD 1945 menjadi berbunyi:

 

Pasal 6

(1) Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus seorang warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden. ###)

(2) Syarat-syarat untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden diatur lebih lanjut dengan undang-undang. ###)

Pasal 6A

(1) Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat. ###)

(2) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum. ###)

(3) Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara lebih dari lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya dua puluh persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden. ###)

(4) Dalam hal tidak ada pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih, dua pasangan calon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum dipilih oleh rakyat secara langsung dan pasangan yang memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden. ####)

(5) Tata cara pelaksanaan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden lebih lanjut diatur dalam undang-undang. ###)

Cek bunyi UUD 1945 hasil amandemen pada pasal-pasal lain di tautan ini  

*** 

 

Catatan:

###) Perubahan dan penambahan dalam Amandemen Ketiga.
####) Perubahan dan penambahan dalam Amandemen Keempat.

 

Editor: Arumi Razeta

Tags

Terkini

Terpopuler