APA Makna di Balik Jokowi Undang Ganjar, Anies, Prabowo Makan Bareng di Istana? Pengamat: Ini Strategi Politik

31 Oktober 2023, 08:36 WIB
Presiden Joko Widodo mengundang 3 capres untuk makan siang di Istana Merdeka /Hafidz Mubarak A/ANTARA

INDOTRENDS.ID - Apa Makna di Balik Jokowi Undang Ganjar, Anies, Prabowo Makan Bareng di Istana? Pengamat: Ini Strategi Politik ...

Selain untuk mencitrakan dirinya dalam posisi netral jelang Pemilihan Presiden 2024, Jokowi juga mencegah benturan atau konflik horizontal antarpendukung Calon Presiden 2024.

Lalu siapa dari ketiga Calon Presiden yang paling diuntungkan undangan makan bareng ke istana?

Yang pasti pertemuan tersebut dinilai dan diapresiasi banyak pihak sebagai momen yang penuh keramahan menjelang dimulainya kontestasi politik dalam Pemilu 2024 mendatang. Selain itu, jamuan santap siang tersebut juga dinilai mencerminkan semangat kerja sama dan dialog antar-kandidat dalam merawat demokrasi di Indonesia serta menjadi simbol sikap netral Presiden yang mewakili perangkat negara menghadapi kontestasi politik.

Presiden Joko Widodo gelar makan siang dengan tiga capres 2024 - Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan - di Istana Merdeka, Jakarta, 30 Oktober 2023.*

Dalam pertemuan santap siang tersebut, menu yang disajikan mencerminkan keragaman kuliner Indonesia. Ada soto Lamongan, ayam kodok, sapi lada hitam, bebek panggang, cumi goreng, udang goreng telur asin, kailan cah sapi, es laksamana mengamuk, dan jus jeruk. Pertemuan tersebut bertujuan untuk memperkuat komunikasi antar-kontestan Pemilihan Presiden 2024, agar pemilu tersebut dapat berjalan dalam suasana yang baik dan damai.

Prabowo Subianto, salah satu bakal calon presiden, menyatakan apresiasinya terhadap undangan Presiden Jokowi. Ia menjelaskan, "Kalau tidak diundang, jarang kita bisa kumpul ya... Jadi beliau berharap suasana (Pemilu 2024) bagus dan kita berharap suasana baik."

Bakal calon presiden lainnya, Ganjar Pranowo, juga memberikan tanggapannya terhadap jamuan makan siang tersebut. Ia mencatat bahwa semua menu yang disajikan sangat lezat. "Tadi ternyata ada yang nggak makan nasi, tapi makan lontong itu Pak Prabowo. Ada yang nggak makan nasi. Saya makan nasi banyak sama Pak Presiden dan makanannya enak itu ya," ujarnya dengan senyum.

Anies Baswedan juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Jokowi atas undangan tersebut. Meskipun sebelumnya ada kendala jadwal, Anies mengapresiasi penyesuaian waktu agar semua bakal calon presiden dapat hadir dalam pertemuan tersebut.

Jamuan makan siang menjadi sorotan utama, terutama karena Anies Baswedan sempat menyinggung isu netralitas Presiden Jokowi.

Gestur Sikap Netral Presiden Jokowi

Ahmad Khoirul Umam, pengamat politik dan dosen dari Universitas Paramadina Jakarta, menginterpretasikan pertemuan ini sebagai tindakan yang menegaskan netralitas Presiden Jokowi dalam kontestasi politik yang semakin sengit menjelang Pemilu 2024. Dalam keterangan tertulisnya, Ahmad Khoirul Umam menyatakan, "Dengan mengumpulkan para capres, Jokowi hendak mengesankan dirinya seolah bisa netral dan berdiri tegak di atas tiga capres yang berlaga."

Selain itu, pengamat politik ini juga melihat pertemuan ini sebagai langkah positif untuk memperkuat fondasi politik dan rekonsiliasi. Tujuannya adalah untuk mencegah adanya perpecahan dan konflik yang mungkin terjadi dalam proses kontestasi politik yang semakin mendekati Pemilu 2024. "Agar tidak ada pembelahan dan benturan mendasar dalam proses kontestasi ke depan," ujarnya.

Pertemuan ini juga dapat diartikan sebagai strategi diplomasi politik yang digunakan oleh Presiden Jokowi untuk menepis tudingan dan serangan politik publik yang menyasar dirinya. Selama ini, ada berbagai spekulasi mengenai sikap netralitas Presiden Jokowi dalam kontestasi politik Pemilu 2024. Pertemuan santap siang ini mungkin menjadi salah satu cara bagi Presiden untuk menjelaskan sikap dan niat baiknya dalam mendukung proses demokrasi di Indonesia.

Pada pertemuan tersebut, Presiden Jokowi dan ketiga bakal calon presiden duduk mengelilingi meja makan bundar sekitar pukul 12.30 WIB. Sebuah momen yang mencerminkan semangat dialog dan kerjasama dalam upaya menciptakan pemilu yang adil dan damai.

Pemilihan Presiden 2024 di Indonesia menjadi semakin menarik dengan munculnya tiga pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden. Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar didukung oleh Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat. Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Sedangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka didukung oleh sejumlah partai, termasuk Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Gelora, Garuda, PSI, serta Prima yang tidak lolos menjadi peserta Pemilu 2024.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan masa kampanye pemilu yang akan berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, dengan pemungutan suara dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024. Semoga pemilihan ini dapat berjalan dengan aman, damai, dan memberikan hasil yang terbaik bagi bangsa Indonesia.

*** (Asahat Edi Rediko PS/Pikiran Rakyat)

Artikel ini diolah dari sumber berita di pikiran-rakyat.com

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler