Megawati Sindir Kecurangan Pemilu Lewat MK, Kubu Prabowo: Tandanya Mau Menang Itu Kalau Diserang-serang

14 November 2023, 07:35 WIB
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid meyakini bahwa kemenangan Pilpres 2024 sudah semakin dekat bagi pasangan usungan mereka /SULTHONY HASANUDDIN/ANTARA FOTO

 

INDOTRENDS.ID - Megawati Soekarnoputri sindir keras kecurangan Pemilu lewat Mahkamah Konstitusi atau MK, kubu Prabowo Subianto justru menangkap sebagai 'berkah.'

Kata kubu Prabowo Subianto, tanda-tanda mau menang itu adalah bila mulai sering diserang-serang, karena kubu lawan merasakan kecemasan mau kalah.

Ungkapan ini dilontarkan Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid yang meyakini bahwa kemenangan Pilpres 2024 sudah semakin dekat bagi pasangan usungan mereka. Ini karena banyaknya pihak yang melakukan serangan terhadap Prabowo-Gibran belakangan.

Komentar Nusron Wahid mulanya menyangkut pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, mengenai Pemilu yang diyakini sedang tak baik-baik saja. Megawati bahkan menilai pemilu kali ini penuh kecurangan.

Sepakat dengan anggapan tersebut, Nusron Wahid mengatakan tanda pemilu bermasalah salah satunya ketika anak muda diributkan hanya karena ia ingin menjadi pemimpin. Namun, kata Nusron, polemik sosok cawapres Prabowo justru merupakan tanda kemenangan.

Ketua Umum Megawati Soekarno Putri ANTARA

"Saya kira tidak ada yang berat, semua kita lalui. Tanda-tanda orang menang itu biasanya selalu pertama diserang. Jadi kalau kita mulai diserang itu tanda-tandanya kita Insyaallah akan menang, tanda-tandanya orang menang," kata Nusron, di Jakarta Barat, Senin, 13 November 2023.

Nusron lalu mulai menyinggung pidato Megawati Soekarnoputri, meski tak menyebut eksplisit nama Ketum PDIP tersebut. Dia mengakui bahwa pemilu memang sedang tidak baik, sehingga anak muda maju nyapres mendadak jadi masalah besar.

"Kalau kemudian ada pihak-pihak tertentu yang dalam pidatonya mengatakan, misal Indonesia tidak sedang baik-baik saja, proses pemilu ini tidak sedang baik-baik saja kan begitu kan. Ya saya katakan, ya memang tidak baik-baik saja. Di mana baik-baik, wong ada anak muda mau tampil menjadi pemimpin aja diributin, gimana baik-baik saja," kata Nusron.

Ia menambahkan, masyarakat Indonesia yang didominasi anak muda seharusnya memberikan kesempatan bagi kalangan ini untuk menjadi pemimpin bangsa.

"Harusnya kalau Indonesia itu baik-baik saja justrunya karena mayoritas pemilih itu adalah usia muda, justru kita memberikan kesempatan dan karpet merah serta memberikan kesempatan yang luas kepada anak muda," kata dia.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengungkapkan terkait kecurangan pemilu dalam pidatonya berjudul 'Setelah Lama Dinanti Tiba Saatnya Sampaikan Suara Hati Nurani', yang disiarkan di YouTube PDIP, Minggu, 12 September 2023.

"Rakyat jangan diintimidasi seperti dulu lagi. Jangan biarkan kecurangan Pemilu yang akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi. Gunakan hak pilihmu dengan tuntunan nurani. Semoga Allah Yang Maha Kuasa meridhoi perjuangan kita," ujar dia.

Bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (tengah).

Di pidato serupa, Megawati memuji keputusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) terkait hukuman pelanggaran etik bagi para hakim MK. Dia bahkan menyebutkan bahwa putusan itu bak cahaya terang di tengah gelapnya demokrasi.

Putusan MKMK yang dimaksud adalah pembuktian bersalah sembilan hakim, dalam pelanggaran etik hakim MK, terkait dengan putusan nomor 90/PUU-XXI/2023 yang mengubah syarat usia capres-cawapres.

Menurut Megawati, MKMK telah membuktikan bahwa kebenaran akan selalu menang, meski hukum konstitusi direkayasa sedemikian rupa untuk kepentingan sejumlah pihak semata.

"Saudara-saudara sekalian, keputusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konsitusi telah memberikan cahaya terang di tengah kegelapan demokrasi. Keputusan MKMK tersebut menjadi bukti bahwa kekuatan moral, politik kebenaran, dan politik akal sehat tetap berdiri kokoh meski menghadapi rekayasa hukum konstitusi," kata dia.

*** (Siti Aisah Nurhalida Musthafa/Pikiran Rakyat)

Diolah dari sumber berita pikiran-rakyat.com

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler