Perbedaan Visi Misi Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo Bidang Pendidikan, Cek Mana yang Terbaik?

10 Februari 2024, 08:00 WIB

INDOTRENDS.ID - Inilah Perbedaan Visi Misi Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo Bidang Pendidikan, Cek Mana yang Terbaik?

Peserta didik dan guru silakan mempelajari program Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo bidang pendidikan, sekaligus sebagai bahan pertimbangan siapa Calon Presiden 2024 yang akan dicoblos di TPS saat Pilpres 14 Februari 2024.

Apa kata Para Calon Presiden 2024 soal pendidikan?

Dalam debat pamungkas, Anies mengatakan, negara tak boleh pelit untuk berinvestasi di bidang pendidikan. Hal itu disampaikan saat menanggapi tanggapan para kandidat ihwal kesejahteraan guru.

"Jangan pelit kalau sama guru, jangan pernah kita memberikan yang seminim mungkin untuk guru," kata eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era awal pemerintahan Presiden Joko Widodo itu.

Selain itu, eks Gubernur DKI Jakarta itu juga berjanji akan mempercepat sertifikasi guru; mengangkat 700 guru honorer menjadi PPPK; memberikan beasiswa untuk anak guru, dosen, dan tenaga kependidikan; dan mengurangi beban administrasi bagi dosen. "Prinsipnya, ada nilai dulu yang kita pegang, kemudian ada turunan teknisnya, dan bebaskan dari beban yang tidak perlu."

Sementara capres nomor urut 2 Prabowo Subianto berjanji akan meningkatkan kesejahteraan guru. Pihaknya akan mengevaluasi sistem penyaluran dana untuk guru, lantaran masih terjadi kebocoran alokasi dana yang semestinya diberikan untuk guru di daerah.

Dia juga mengungkapkan, sependapat dengan pernyataan Anies yang akan mempercepat sertifikasi guru hingga mengurangi beban administrasi dosen. "Saya sangat sependapat. Saya ingin menambahkan, bahwa kita harus mengaudit, mengkaji sekarang sistem kita ini baik atau tidak. Karena banyak sekali kebocoran-kebocoran dalam alokasi dana yang diturunkan sampai ke tingkat kabupaten dan sebagainya."

"Jadi kita harus audit, koreksi diri, dan di mana masalah sistemik yang kurang baik, harus kita perbaiki. Kita harus berani perbaiki sistem yang kurang baik," katanya lagi.

Inilah visi misi capres cawapres di bidang pendidikan dari Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo

 

Adapun capres nomor urut 3 mengungkapkan, liberalisasi pendidikan mesti dihentikan di Indonesia. Hal itu disampaikannya menanggapi pertanyaan Anies ihwal pendapat eks Gubernur Jawa Tengah itu mengenai fenomena Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahal dan mahasiswa diarahkan untuk menggunakan pinjaman daring.

"Hentikan liberalisasi pendidikan. Hentikan hari ini. Berikanlah kepada para mahasiswa kita proporsi yang benar. Kenapa Ganjar-Mahfud punya program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana? Agar mereka tidak direpotkan pada persoalan ini," katanya menegaskan.

Politikus PDI Perjuangan itu mengungkapkan, bagi kalangan tidak mampu mesti mendapatkan intervensi pemerintah dan perguruan tinggi juga mesti dapat memberikan klaster pembiayaan yang sesuai dengan merata.

Visi-misi capres-cawapres di bidang pendidikan

Dalam dokumen visi-misinya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menyebut, pihaknya melihat masih banyak rakyat yang sulit mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan yang layak dan terjangkau. Indonesia harus melakukan investasi serius guna meningkatkan akses pendidikan.

Paslon nomor urut 1 itu berjanji bakal menekan angka anak putus sekolah dengan menyediakan bantuan pendidikan bagi yang membutuhkan dan menangani faktor-faktor lain yang berkontribusi pada terjadinya putus sekolah. Selain itu, memastikan ketersediaan guru di kawasan pesisir, kepulauan, dan pedalaman dengan pemberian tunjangan khusus.

Selanjutnya, mendorong revitalisasi fasilitas fisik institusi pendidikan berbasis agama, keterjangkauan biaya pendidikan tinggi, mendirikan institusi dalam pengembangan vokasi dan lulusan yang berdaya saing, serta memprioritaskan alokasi dana riset pada perguruan tinggi sehingga bermutu dan relevan.

Sementara Prabowo-Gibran berjanji membangun sekolah unggulan, perbaikan atau renovasi bagi sekolah yang perlu direnovasi, dana riset dan inovasi mencapai 1,5-2,0 persen dari PDB. Lalu, pengembangan dana abadi pendidikan, dana abadi pesantren, dana abadi kebudayaan, dan dana abadi lembaga swadaya masyarakat untuk memperkuat kemandirian bangsa.

Adapun Ganjar-Mahfud berjanji memperkuat pembangunan manusia Indonesia unggul yang berkualitas, produktif, dan berkepribadian, salah satunya dengan pendidikan berkualitas dan merata. Paslon nomor urut 3 itu juga bakal memastikan, setiap keluarga miskin bisa menyekolahkan minimal seorang anaknya sampai sarjana, guna memutus rantai kemiskinan.

Selain itu, keduanya juga menyorot kesejahteraan guru, menilai bahwa pendapatan guru dan dosen mesti meningkat dan sejahtera. Mereka juga berjanji akan mengintegrasikan pendidikan dan pelatihan vokasi dengan dunia usaha.

Berapa jumlah pemilih tahun 2024?

Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 mencapai 204.807.222 orang, terdiri dari 102.218.503 laki-laki dan 102.588.719 perempuan. Jumlah itu tersebar di 823.532 Tempat Pemungutan Suara (TPS), TPS luar negeri, pemungutan suara via Pos, dan Kotak Suara Keliling (KSK).

Pemilih generasi muda mendominasi DPT pemilu kali ini. Ada 66.822.389 orang dari generasi milenial (kelahiran 1980—1994) dan 46.800.161 orang Gen Z (kelahiran 1995—2000-an) dari total DPT yang akan mencoblos. Rabu, 14 Februari 2024, akan menjadi momen spesial, terutama bagi para pemilih muda yang belum pernah merasakan sensasi pemilu.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jumlah pemilih golput dalam pemilu sebelumnya, Pemilu 2019, ada 34,65 juta orang atau sekira 18,02 persen. Jumlah itu menurun jika dibandingkan dengan Pemilu 2014 yang mencapai 58,61 juta orang atau 30,02 persen.

*** (Irwan Suherman/Pikiran Rakyat)

Editor: Dian Toro

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler