CATAT! Jasa Besar Gus Dur Bela Mati-matian Tionghoa, Hidupkan Imlek & Barongsai, Mentahkan Kebijakan Soeharto

- 12 Februari 2021, 08:55 WIB
Mantan Presiden RI Gus Dur
Mantan Presiden RI Gus Dur /https://genial.id/

INDOTRENDS.ID - Catat! Jasa KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur membela Tionghoa, hidupkan Imlek dan barongsai, mentahkan kebijakan Soeharto.

Hari ini Jumat, 12 Februari 2021, masyarakat keturunan Tionghoa merayakan Tahun Baru Imlek 2021 atau Tahun Baru China 2572.

Di Indonesia perayaan Imlek 2021 bisa dirayakan dengan bebas, tentu tidak bisa dilepaskan dari peran Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Berkat Gus Dur, masyarakat Tionghoa bisa sejajar dengan etnis lain yang ada di Indonesia setelah bertahun-tahun termarjinalkan selama 32 tahun kekuasaan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto. 

Saat orde baru, masyarakat Tionghoa hanya boleh merayakan Imlek secara tertutup sesuai Instruksi Presiden nomor 14 tahun 1967.

Namun di masa kepemimpinan Gus Dur, Instruksi Presiden (nomor 4 tahun 1967) tentang Agama Kepercayaan dan Adat Istiadat China itu akhirnya dicabut.

Kala itu, Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ini ingin mengangkat harkat kemanusiaan dan kesetaraan hak warga negara.

Baca Juga: 15 Ucapan Selamat Tahun Baru China / Imlek 2021 Penuh Makna Doa, Bagikan di WhatsApp, Facebook, Instagram, Now

Walau menjabat tak lama sebagai Presiden, Gus Dur kemudian menetapkan Imlek sebagai Hari Libur Nasional seiring terbitnya Keputusan Presiden nomor 6 tahun 2000.

IndoTrends.id mengutip, Pikiran Rakyat, pada 17 Januari 2000 itu pertama kalinya Tahun Baru Imlek berskala nasional dapat dirayakan terbuka sehingga masyarakat keturunan China tak perlu lagi bersembunyi.

Sejak saat itu pula Agama Konghucu yang menjadi kepercayaan tradisional masyarakat Tionghoa kemudian ditetapkan menjadi agama resmi ke-6 di Indonesia.

Atas kebijakan dan gagasannya yang kerap kontroversial namun menginspirasi ini, Gus Dur dianggap sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.

Gus Dur sendiri menjabat sebagai Presiden RI ke-4 sejak 20 Oktober 1999 hingga 23 Juli 2001 menggantikan Bacharudin Jusuf (BJ) Habibie.

perayaan imlek 2021
perayaan imlek 2021 PIXABAY/Dustin Do

Dalam diskusi yang digelar 2019 lalu, Peneliti Abdurrahman Wahid Centre for Peace and Humanities (AWCPH) Universitas Indonesia Abdul Aziz Wahid sempat menyampaikan beberapa alasan perayaan Imlek dibolehkan Gus Dur.

Gus Aziz sapaan Abdul Aziz Wahid menyebut bahwa maqasid syariah (tujuan diterapkannya syariat) menjadi pertimbangan utama Gus Dur membolehkan kembali perayaan Imlek dan menetapkannya Hari Libur Nasional.

"Gus Dur dari dulu lebih mengedepankan segi kemanusiannya.

Bukan hanya semata segi formalistis kaidah-kaidah keagamaan Islam-nya saja. Kaidah fiqih-nya saja.

Maqasidus syariahnya di kedepankan," kata Gus Aziz dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Nadhlatul Ulama.

Di samping itu, lanjut dia, Gus Dur melihat hubungan historis masyarakat China dengan Nusantara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang panjang.

Kontribusi masyarakat Tionghoa di bidang ekonomi, keuangan, dan perdagangan, menurut Gus Aziz, juga cukup besar.

"Itu diperhitungkan oleh beliau dan kemudian dijadikan hari libur nasional," katanya menambahkan.***

Editor: Dian Toro


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah