"Naturalisasi sungai yang selalu digembar-gemborkan Anies terbukti cuma konsep di atas kertas, tidak dikerjakan di lapangan, sementara normalisasi sungai dihapuskan. Akibatnya banjir kian memburuk," ujar politisi PSI itu.
Selain itu, kata mantan vokalis Nidji itu, menjelang musim hujan tidak terlihat ada upaya untuk mengeruk sungai, membersihkan saluran air, dan mengecek pompa.
"Ketika tindakan-tindakan itu tidak dilakukan, mustahil Jakarta bebas dari banjir. Padahal, anggaran DKI Jakarta lebih dari cukup untuk membiayai itu semua," tambah Giring.
Alih-alih menjatahkan untuk pencegahan banjir, Giring menyesalkan alokasi anggaran untuk hal-hal yang jauh dari kebutuhan mendesak warga.
"Anggaran Jakarta diboroskan untuk hal-hal tak perlu. Lihat saja, untuk pembayaran uang muka Formula E, mempercantik JPO, atau mengecat genting-genting rumah warga. Dari sini, Gubernur Anies terlihat tidak mampu menyusun prioritas. Kebutuhan mendesak dinomorduakan, hal-hal bersifat kosmetik justru didahulukan," pungkas Giring.
Banjir terjadi secara merata pada sejumlah lokasi di Jakarta pada Sabtu, (20/2) dengan ketinggian air yang bervariasi dari 30 cm hingga 2 meter sehingga sekitar 1.300 warga harus dievakuasi ke tempat pengungsian.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan saat ini masih ada 17 Rukun Warga (RW) yang tergenang banjir akibat hujan lebat yang melanda Ibu Kota.